Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harimau Akan Punah Dalam 12 Tahun Lagi  

image-gnews
Harimau Sumatra di Logas, Riau. AP/WWF Indonesia-PHKA
Harimau Sumatra di Logas, Riau. AP/WWF Indonesia-PHKA
Iklan

TEMPO Interaktif, St. Petersburg - Bila tak segera dilindungi,  harimau akan musnah pada 2022. Dalam konferensi tingkat tinggi harimau di St. Petersburg, Rusia, Ahad lalu, para pakar satwa liar memperingatkan negara-negara tempat binatang itu hidup harus mengambil langkah penyelamatan untuk menghentikan perburuan dan melindungi habitatnya untuk mencegah punahnya kucing besar itu dari muka bumi.

Lembaga konservasi World Wildlife Fund (WWF) dan sejumlah pakar menyatakan jumlah harimau yang tersisa di alam hanya 3.200 ekor, merosot tajam dari 100 ribu ekor pada satu abad lalu. Habitat mereka rusak digempur akibat penebangan hutan dan pembangunan permukiman. Harimau juga menjadi sasaran tembak para pemburu liar yang mengincar kulit dan bagian tubuh binatang itu yang dianggap berkhasiat sebagai obat dalam pengobatan tradisional Cina.

Dalam konferensi di St. Petersburg, James Leape, Direktur Jenderal WWF, menyatakan, bila langkah-langkah perlindungan tersebut tak segera diterapkan, harimau akan musnah pada 2022, tahun macan dalam sistem penanggalan Cina.

Konferensi yang diikuti 13 negara yang masih memiliki populasi harimau liar itu menyepakati program melipatgandakan populasi harimau dunia pada 2022. Pada saat ini, populasi harimau liar masih bertahan di Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Cina, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Thailand, Vietnam, dan Rusia.

Program pemulihan harimau dunia memperkirakan 13 negara tersebut membutuhkan kucuran dana sekitar US$ 350 juta untuk menjalankan lima tahun pertama dari proyek 12 tahun itu. Konferensi yang berlangsung empat hari hingga Rabu mendatang itu juga akan mencari bantuan dari berbagai pihak untuk menyetorkan dana bagi pemerintah 13 negara dalam membiayai penegakan hukum dan restorasi habitat.

"Bagi banyak orang, harimau adalah salah satu keajaiban dunia," kata Leape. "Harimau adalah inspirasi dan simbol bagi upaya konservasi hutan dan padang rumput yang jauh lebih luas."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Robert Zoellick, Presiden Bank Dunia, sebagai salah satu penyelenggara pertemuan tingkat tinggi tersebut, menyatakan konferensi itu adalah peluang terakhir bagi harimau. "Harimau di ambang kemusnahan," ujarnya. Zoellick adalah penggagas Global Tiger Initiative, proyek penyelamatan harimau yang diluncurkan pada 2008.

Bersama Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Bank Dunia menggelar konferensi yang mengumpulkan seluruh negara pemilik harimau tersebut. Zoellick menyatakan perusakan habitat memang memainkan peran besar dalam kepunahan binatang itu, namun pembantaian ilegal yang tak terbendung akan menimbulkan efek yang sangat merusak. "Kami ingin melihat para pemburu yang berada di balik jeruji," ujarnya, "Bukan harimau."

Program pemulihan harimau dunia ini bertujuan melindungi habitat harimau dan menghapus perburuan, penyelundupan, serta perdagangan ilegal harimau dan bagian-bagian tubuhnya. Kegiatan tersebut juga akan menciptakan insentif bagi komunitas lokal untuk melibatkan mereka dalam upaya perlindungan harimau. 

AP | TJANDRA  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita di India Selamat Dari Terkaman Harimau
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.


Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

27 Mei 2017

Seekor anak harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang ditemukan warga dalam kondisi lemas di kebun karet Desa Apiapi, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis akhirnya mati setelah mendapat perawatan medis di Klinik Hewan BBKSDA Riau, 26 Mei 2017. Harimau disebut mengalami dehidrasi berat dan mal nutrisi yang membuat komplikasi di beberapa bagian tubuh. TEMPO/Riyan Nofitra
Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.


Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

27 Mei 2017

Dokter dan petugas terkait memeriksa kondisi seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. Harimau tersebut masuk perangkap besi milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). ANTARA/Masrian
Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.


Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

27 Mei 2017

Umat Hindu memercikan air suci pada seekor anak Harimau puith saat ritual Tumpek Kandang di Bali Zoo, 3 Oktober 2015. Ritual Tumpek Kandang dilaksanakan untuk mendoakan agar hewan tersebut dapat berkembang dengan baik, harmonis, terjaga kelestariannya dan memberi manfaat positif bagi manusia. TEMPO/Johannes P. Christo
Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.


Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

24 Mei 2017

Seekor harimau Sumatera beristirahat di kandang barunya di kebun binatang San Diego Wild Animal Park, San Pasqual Valley, Amerika Serikat (21/5).  REUTERS/Mike Blake
Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.


Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

24 Mei 2017

Harimau Sumatera. AP/WWF-Indonesia/PHKA
Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.


Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

3 Mei 2017

Simanis (13) induk harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) bersama dua dari tiga anaknya yang berumur 25 hari di Taman Marga Satwa Medan, Sumut. ANTARA/Irsan Mulyadi
Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.


Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

31 Maret 2017

Ilustrasi harimau Sumatera. dok. TEMPO
Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).


Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

31 Juli 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.


Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

12 Juni 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.