TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekspor Indonesia ke Cina tumbuh 54 persen pada tahun ini. "Pertumbuhan ekspor ke Cina lebih tinggi daripada pertumbuhan ekspor Cina ke Indonesia," kata Duta Besar Cina untuk Indonesia, Zhang Qiyue, Selasa (23/11).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor nonminyak dan gas bumi dari Indonesia ke Cina pada Januari-Agustus 2010 sebesar US$ 8,2 miliar. Nilai ekspor ini lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 5,2 miliar.
Menurut Zhang, beberapa produk Indonesia punya peluang untuk dikembangkan di Cina. "Ekspor buah-buahan, seperti salak dan pisang."
Di masa depan, Indonesia-Cina menginginkan total perdagangan yang lebih besar. Dia memperkirakan pada 2014, total perdagangan kedua negara ditargetkan mencapai US$ 50 miliar.
Kedua negara, kata Zhang, bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang ada untuk meningkatkan hubungan dagang. Salah satunya adalah kendala infrastruktur pendukung kegiatan perdagangan. Menurut dia, Cina ikut terlibat dalam proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar melihat pertumbuhan ekspor tersebut konsisten dengan yang diperkirakan. "Produk ekspor banyak dari berasal dari produk agro olahan dan manufaktur," katanya.
Produk agro yang paling banyak dijual ke Cina, antara lain minyak sawit olahan, kakao olahan serta kopi olahan. Produk manufaktur diantaranya, jenis mesin-mesin cetak dan alat-alat musik elektronik.
Mahendra berharap, tren ekspor Indonesia ke Cina bisa dipertahankan hingga 2011. "Sehingga target total perdagangan US$ 50 miliar pada 2014 bisa tercapai."
EKA UTAMI APRILIA