TEMPO Interaktif, Jakarta -Donna Karan pernah menyarankan kepada para yuniornya bagaimana keberhasilan seorang perancang. "Kalian harus berani ambil keputusan untuk menyajikan karya yang diminati banyak orang yaitu busana siap pakai yang dibuat dalam jumlah banyak," ujar perancang kondang dunia ini dalam sebuah ajang Pekan Mode di Paris beberapa waktu lalu.
Seolah ingin mendapatkan spirit dan semangat Donna, maka pada salah satu sesi Fashion Tendance 2011 yang diselenggarakan Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) adalah busana siap pakai. Berlangsung Senin kemarin di grand ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.
Menurut Ketua Umum APPMI, Taruna K. Kusmayadi sesi ini untuk memberikan ruang, kesempatan, potensi serta peluang besar kepada para perancang untuk menyajikan karya busana siap pakai bagi masyarakat di Tanah Air dan mancanegara. "Memang bukan pekerjaan mudah, tapi yang harus digarisbawahi para perancag kita menghadirkan karyanya sesuai tafsir kekinian dan fungsional."
Anastasia menawarakan ide Heart yang diterjemahkan dari kemegahan kerajaan Romawi Kuno. Dia melihat jantung dipercaya sebagai temapat emosi manusia. Akan tetapi setelah berabad-abad ide tersebut ditolak, para dokter di dunia moderen pada akhirnya kembali meyakini hal tersebut.
"Maka di abad 21 telah diketahui bahwa jantunglah yang merasakan emosi melebihi otak kita. Dengan kata lain jantung sangat terpengaruh emosi yang kita rasakan, positif dan negatif," kata Anastasia.
Menurutnya, pada koleksi ready to wear kali ini terinspirasi dari bentuk, detail dan warna dari organ tersebut. Meski kemasannya terinspirasi dari masculine look, dia mengharapkan rancangannya menawarkan arti lain tentang feminitas.
Handy Hartono menyajikan tradisi passion dari bahan tenun ikat berkombinasi bahan polos sifon dan row silk. "Sekali lagi busana siap pakai harus up to date mengikuti selera pasa masa kini," ujarnya.
Tak mau ketinggalan Ian Adrian dengan tema Raajkumaarii Kutai. Lagi-lagi Ian yang selalu terpesona dengan kain Kalimantan ini memakai sejarah hubungan perdagangan India dan Kutai yang berjalan dengan memperdagangkan logam mulia, perhiasan, kerajinan, wewangian, obat-obatan dan lain sebagainya.
Menurut Ian, bangsa India masuk ke pedalaman Kalimantan Timur mempengaruhi Sungai Mahakam untuk berdagang dengan Kutai yang berada di Muara Kaman. "Rancangan kali ini ada nuansa Kutai dan ciri khas India."
Sementara Fank Fank dengan Fish Story merupakan busana siap pakai dengan inpirasi ringan memakai batik pesisir (Cirebon) yang bermotif ikan berpadu dengan tumbuhan air, udang dan motif lainnya. Dengan gaya cerianya Fank Fank merancang batik yang dimodifikasi dengan warna dan jenis bahan yang berdeatail sulam, batu dan crochet. Semuanya mencerminkan semangat ceria dengan full color, ringan pada bahan katun shantung silk, denim dan baby canvas. "Saya membuat koleksi ready to wear bagi yang berusia 15 sampai 25 tahun."
Jazz Pasay menuangkan keunikan Tobarani baju perisai untuk berperang suku Toraja di Sulawesi Selatan. "Saya memberikan tema Nona Tanah Manise, sebab keindahan inspirasi Indonesia Timur seperti Mutiara indah, " kata Jazz yang membuat aneka gaun siap pakai bergaya etnik, lebih moderen dan bernafas internasional. HADRIANI P