Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancaman Erupsi Merapi Masih Ada

image-gnews
Gunung Merapi. REUTERS/Raditya Djati
Gunung Merapi. REUTERS/Raditya Djati
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Aktivitas dan intensitas erupsi Merapi sempat menurun selama empat hari. Namun dua hari ini Senin-Selasa (22-23/11) masih terjadi gempa vulkanik, gempa multiphase dan luncuran awan panas. Status gunung itu masih awas dan zona rawan belum berubah setelah ada penyempitan zona.

“Meskipun intensitas erupsi menurun, tetapi masih ada aktivitas dan erupsi yang sewaktu-waktu ada luncuran awan panas,” kata Subandriyo, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Selasa (23/11).

Ia menjelaskan, kubah baru erupsi 2010 sudah mulai terbentuk dan terlihat dari pemantauan BPPTK dari Deles, Kalten, Jawa Tengah. Kubah terbentuk di lubang kawa yang membuka atau diprediksi arah selatan-tenggara dari puncak Merapi.

Meskipun teori erupsi 2006, jika terbentuk kubah baru maka erupsi akan berhenti. Namun kubah lava baru itu belum stabil sehingga masih ada kemungkinan ambrol lagi jika ada tekanan magma dari dalam perut gunung. “Kubah lava baru itu baru kami temukan pada Senin kemarin, dipastikan masih labil,” kata dia.

Zona rawan bencana masih tetap dipertahankan seperti sebelumnya, yaitu untuk wilayah Sleman 15 kilometer dari puncak untuk daerah di sebelah timur kali Boyong, dan 10 kilometer untuk yang di sebelah baratnya. Kabupaten Magelang dan Klaten, zona rawan tetap 10 kilometer dari puncak. Untuk Boyolali, zona rawan sekitar lima kilometer dari puncak.

Senin (22/11), pukul 21.00 WIB, terjadi luncuran awan panas selama empat menit. Jarak luncurnya sekitar mencapai dua kilometer ke arah selatan.

Subandriyo belum bisa memastikan apakah saat ini Merapi sudah memasuki fase akhir erupsi. Yang pasti, tren aktivitas dan intensitas erupsi berangsur, menurun meski proses erupsi masih berlangsung.

Menurut Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, meski daya luncur awan panas tidak teralalu kuat, namun awan panas itu sudah tidak terhalang oleh pohon dan rumah-rumah penduduk karena sudah roboh. Sehingga jarak luncurnya dipastikan lebih jauh. “Kondisi di atas sudah seperti jalan tol untuk dilalui awan panas, maka jarak luncurnya dipastikan lebih jauh,” kata dia.

MUH SYAIFULLAH 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.