TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Polisi dari Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya sejak kemarin menjaga ketat kantor Bank Rakyat Indonesia yang ada di kota itu. Hal ini terkait pencairan dana bantuan terhadap korban gempa bumi tahap kedua. Polisi mewaspadai aksi perampokan terhadap nasabah yang mencairkan dana bantuan tersebut.
Antrian warga yang tergabung dalam kelompok masyarakat terlihat memenuhi bank tersebut. “Kita harus bercermin dengan kejadian perampokan nasabah bank yang sebelumnya pernah terjadi,”ujar kepala bagian operasi Polresta Tasikmalaya, Komisaris polisi Yono Kusyono, Selasa (23/11).
Menurut Yono masih tingginya angka kriminalitas dengan sasaran utama bank menjadi prioritas lembaganya. Bahkan aksi tersebut bisa saja menimpa Pokmas yang sekarang sudah mulai ramai melakukan pengambilan uang bantuan tersebut.
“Kami tidak ingin kecolongan dengan itu,”ujarnya. “Apalagi dana bantuan gempa tahap kedua yang dicaikan oleh kelompok masyarakat jumlahnya cukup besar.”
Meskipun hingga kini belum ada laporan mengenai korban perampokan menimpa Pokmas, namun lembaganya menghimbau kepada para Pokmas untuk meminta bantuan polisi pada saat pengambilan uang. Sambil menambahkan bahwa upaya meminta bantuan pengamanan kepada pihak kepolisian tidak dipungut biaya alias gratis.
Ia mencontohkan beberapa kasus perampokan nasabah bank dengan cara menggembos ban, atau dengan cara menjambret, harus menjadi pelajaran bagi masyarakat. “Jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan polisi,”ujarnya.
Sejak pagi hari nampak beberapa antrian di beberapa loket pencairan bank BRI. Mayoritas kelompok masyarakat berupaya ingin segera mencairkan dana bantuannya.
“Saya ingin cepat-cepat mengambil uang bantuan gempa ini, karena masyarakat penerima bantuan sudah menunggu,” ujar Dudi, salah seorang ketua Pokmas Kelurahan Cipedes.
Untuk menghindari kejahatan, Ia mengakui tidak melibatkan petugas kepolisian namun datang secara berkelompok bersama beberapa rekan ketua Pokmas lainnya serta perwakilan warga. Sehingga uang yang diambil langsung dikawal bersama.”Kita langsung kawal uang tersebut bersama-sama setelah dicairkan,”ujarnya.
JAYADI SUPRIADIN