TEMPO Interaktif, Padang - Badan Nasional Penanggulanan Bencana membangun langsung sebagian hunian sementara untuk korban tsunami di Mentawai yang dikerjakan PT Waskita Karya. Hunian sementara ini berjumlah 512 unit, sedangkan sebagian hunian sementara lainnya sebanyak 516 unit dibangun oleh Palang Merah Indonesia. Jumlah seluruh hunian sementara untuk korban tsunami di Mentawai mencapai 1028 unit.
Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumatera Barat Dodi Ruswandi mengatakan, biaya pembangunan huntara BNPB satu unit Rp20 juta. Selain huntara juga akan dibangun sekolah sementara,MCK dan sarana ibadah sementara.
”Ini dananya BNPB, jumlah keseluruhannya belum dihitung, pembangunan akan dimulai tergantung kapan siapnya pembersihan lahan, namun diharapkan 22 Desember sudah selesai,” kata Dodi Ruswandi. Ia mengatakan, material bangunan untuk Huntara dalam minggu ini sudah akan dikirim ke Mentawai termasuk alat berat untuk di Sipora Selatan.
Menaggapi BNPB yang membangun langsung Huntara dan tidak diserahkan pembangunannya ke Pemerintah Daerah Kepulauan Mentawai, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan provinsi hanya mendukung.
”Dananya dari BNPB, dia punya aturan sendiri, punya juklak, punya juknis, punya aturan mainnya sendiri, dan ini kan sedang tangap darurat, kalau kita di provinsi hanya memback up saja, kalau butuh buldozer kita kirim, perlu orang kita kirim,” kata Irwan Prayitno.
FEBRIANTI