Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Irlandia Pangkas Jumlah Bank

image-gnews
REUTERS/Sukree Sukplang
REUTERS/Sukree Sukplang
Iklan
TEMPO Interaktif, Dublin -Pemerintah Irlandia berencana memangkas jumlah bank dengan cara menggabungkan bank yang ada atau menjual kepemilikan sahamnya. Langkah ini merupakan bagian dari rencana pemberian dana talangan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk negara yang ditimpa masalah utang. Tapi langkah ini dinilai terlambat karena dampak krisis menjalar ke Portugal.

Menteri Keuangan Irlandia Brian Lenihan mengatakan dana talangan diperlukan karena bank di Irlandia sangat bergantung pada pinjaman Bank Sentral Eropa. Perbankan di Irlandia mengalami masalah kredit karena investasi yang dilakukan di sektor properti dalam dan luar negeri selama satu dekade sangat agresif. Gelembung investasi ini pecah setelah terjadi masalah kredit subprime di Amerika Serikat.

Menurut Lenihan, dana talangan yang dibutuhkan lebih dari 50 miliar euro. Tapi jumlah ini dinilai terlalu besar karena negara itu sedang didorong keluar dari pasar surat utang. Selain soal utang, negara itu disibukkan oleh pemilihan umum pada Desember nanti. Pada saat bersamaan, popularitas Perdana Menteri Brian Cowen anjlok karena dinilai gagal menangani krisis.

Lenihan menegaskan, pemerintah tidak akan memaksa pemegang obligasi jangka panjang dari lima bank negara untuk menyerap kerugian. "Kami selalu diakui sebagai negara berdaulat yang membayar utang jangka panjang," kata dia awal pekan ini.

Sejauh ini Irlandia menasionalisasi tiga bank serta memiliki saham di Bank of Ireland dan Allied Irish Banks. Pemerintah berpeluang menguasai dua bank ini bulan depan. Dari beberapa bank yang ada, Irish Life & Permanent sebagai bank, asuransi, dan spesialis kredit perumahan yang tidak menerima talangan.

Keputusan Uni Eropa dan IMF memberikan dana talangan untuk Irlandia disambut positif pelaku pasar. Harga saham serta indeks di bursa berjangka dan komoditas naik seiring dengan berkurangnya kekhawatiran pasar terhadap dampak krisis Irlandia ke kawasan regional.

"Pertanyaan besarnya sekarang, apakah dana talangan bisa menghentikan krisis dan mengakhiri efek kontaminasi," kata Head of Fixed Income Evolution Securities London, Gary Jenkin. Dalam jangka pendek, kata dia, dana talangan bisa menghentikan krisis. Tapi keputusan final soal mekanisme masalah utang menjadi katalisator penting dalam menentukan arah imbal hasil.

Bank Sentral Eropa, yang mengawasi kebijakan moneter 16 negara zona euro, menyambut baik perjanjian yang diteken Irlandia. Swedia dan Inggris, yang tidak menjadi anggota euro, menegaskan bersedia memberikan pinjaman bilateral kepada Irlandia.

Menteri Brian Lenihan bersama Kepala Keuangan Zona Euro yang lain telah membicarakan syarat kompleks dan kondisi dari bentuk paket bantuan darurat itu. Dana talangan yang dibutuhkan Irlandia sekitar 100 miliar euro untuk menopang bank-bank yang dibantu negara itu. 

Irlandia berada di ambang kebangkrutan akibat kebijakan 2008, yang menjamin kerugian bank pascakrisis keuangan global. Tagihan membengkak hingga 50 miliar euro sehingga Irlandia mengalami defisit. Kini Irlandia butuh sedikitnya empat tahun untuk memotong anggaran dan menaikkan pajak senilai 15 miliar euro hanya untuk mengembalikan defisit. Utang yang membengkak hingga 32 persen dari produk domestik bruto ini merupakan rekor Eropa.
 
REUTERS | BLOOMBERG | AP | SORTA TOBING | EKA UTAMI APRILIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menetri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.


Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di sela-sela IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa, 11 Oktober 2022. FOTO/Instagram/kristalina.georgieva
Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.


Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan sambutan pers di Kabupaten Toba pada Sabtu, 3 September 2022. (ANTARA FOTO/Adimas Raditya/my)
Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.


Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Refleksi layar pergerakan saham di kacamata seorang mahasiswa yang tengah berkunjung ke Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,63 persen atau 37,02 poin ke level 5.876,06 pada awal sesi II perdagangan hari ini. Tempo/Tony Hartawan
Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.


Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.


Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]
Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.


IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (ketiga kanan) memberi salam kepada petugas pameran kerajinan Indonesia di sela pertemuan tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Ahad, 14 Oktober 2018. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana.
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.


Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Young on Top (YOT) National Conference 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.


Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan semester 1 APBN 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana
Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.


Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde berbicara dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi bertema Models in a Changing Global Landscape di Jakarta, 27 Februari 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.