"Bukan hanya ditangkap dan diekspor, tapi juga diolah di dalam negeri. Seperti ikan lele yang dijual pe rkilogram hanya sekitar Rp 12 ribu. Tapi kalau sudah diolah jadi abon harganya bisa Rp 25 ribu," ujar Fadel di Jakarta, Rabu (24/11).
Selama ini hasil tangkapan ikan diekspor mentah-mentah. "Nanti di tempat penangkapan dan budi daya ikan akan diberi mesin contoh pengolahan yang akhirnya keluar dalam bentuk kemasan," kata dia.
Untuk bisa mengolah hasil ikan, terlebih dahulu produksi ikan nasional harus ditingkatkan. Hasil produksi ikan Indonesia pada 2009 sebesar 6 juta ton, kemudian naik menjadi 10,6 juta ton tahun ini. "Kami targetkan tahun depan bisa menjadi 27 juta ton," tutur Fadel.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Martani Husaini, menyebutkan target ekspor ikan tahun depan sebanyak 2,8 juta ton. "Sampai bulan ini sudah mencapai 70 persen ekspornya dari target itu," katanya.
Negara utama tujuan ekspor ikan Indonesia adalah Amerika, Jepang, dan Uni Eropa, dan ada penambahan ekspor ke negara Eropa Timur dan Timur Tengah. Nilai ekspor tahun ini tercatat US$ 2,9 miliar. Sedangkan target tahun depan mencapai US$ 3,2 miliar.
Volume produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin pada 2010 menembus 4,2 juta ton. Adapun tahun depan, volume produk olahan ditargetkan 4,3 juta ton. "Kalau produksi tidak bisa ditingkatkan, target ekspor terancam," ujar Martani.
ROSALINA