Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kekurangan Orang  

image-gnews
Evakuasi bencana tanah longsor di Dusun Bugini, Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. ANTARA/Imank/Basri Marzuki
Evakuasi bencana tanah longsor di Dusun Bugini, Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. ANTARA/Imank/Basri Marzuki
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluhkan kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki untuk penanganan bencana di Indonesia.

"Begitu ada bencana, BNPB langsung hadir, namun BNPB tidak punya ranting seperti PMI (Palang Merah Indonesia). BNPB hanya ada di Jakarta, dan jumlahnya juga hanya ada 200 orang. Itu untuk menangani bencana di seluruh Indonesia," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif, Rabu (24/11), dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR, di Gedung DPR.

Menurut Syamsul, kurangnya SDM tersebut bisa menjadi salah satu faktor kurang maksimalnya proses penanganan bencana yang dilakukan BNPB. Selain itu, dalam hal ini Syamsul juga membandingkan dengan SDM Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) yang mencapai sekitar 4.000 orang.

"Kami tidak hanya sekedar datang ke tempat bencana. Kami datang dan bertugas menyelesaikan masalah, itu yang lebih penting. Saran-saran tentang kelembagaan, sebagai amanah undang-undang, sudah sering kami sampaikan," kata Syamsul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data BNPB yang disampaikan dalam rapat kerja tersebut, total korban meninggal dalam bencana di Wasior, Mentawai, dan Merapi tercatat sebanyak 1.004 orang. Di Wasior, korban meninggal sebanyak 173 orang, dan luka berat dan ringan 26 orang. Di Mentawai, korban meninggal sebanyak 509 orang, dan luka berat dan ringan 24 orang. Di Merapi, korban meninggal sebanyak 322 orang, dan luka berat dan ringan 507 orang.

"Mentawai dan Wasior masih menyisakan catatan orang hilang. Di Wasior sebanyak 118 orang hilang, dan Mentawai 21 orang hilang," kata Syamsul. Sedangkan, untuk di Merapi juga tercatat banyak laporan orang hilang kepada BNPB, namun belum dapat dihitung karena banyak ditemukan jenazah tapi tidak bisa dikenali.

EVANA DEWI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.