TEMPO Interaktif, Jakarta --Bank Indonesia menyatakan kemampuan ekonomi Indonesia saat ini diperkuat oleh kinerja perdagangan yang solid. Kepala Direktur Riset dan Pengembangan Bank Indonesia Sugeng mengatakan, neraca pembayaran pada tahun ini diperkirakan akan mencatat surplus yang cukup besar. Hingga 29 Oktober lalu, cadangan devisa mencapai US$ 91,8 miliar. Indikator lain, katanya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergairah, dan mencapai rekor tertinggi di level 3.725 pada minggu ketiga bulan November.
Bank Indonesia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan lebih baik dibanding tahun ini. Pertumbuhan ekonomi 2011 berkisar 6-6,5 persen, adapun hingga kuartal keempat tahun ini, pertumbuhan ekonomi diprediksi berkisar 6,1 persen.
Tingkat inflasi pada Desember mendatang juga diduga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Sugeng memperkirakan, inflasi berkisar 5 plus minus 1 persen.
Tingginya laju inflasi kemarin, menurut bank sentral, karena volatile bahan makanan dan anomali cuaca. Ini juga masih akan menjadi tantangan di tahun depan. Selain peningkatan akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik, dan pengaruh kecenderungan peningkatan harga komoditas internasional.
FEBRIANA FIRDAUS