TEMPO Interaktif, Jakarta -Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Hadad menyatakan, permodalan akan menjadi isu yang utama di dunia perbankan tahun 2011 nanti. Termasuk penguatan likuiditas. "Isu permodalan akan mengemuka, termasuk penguatan likuiditas," kata Muliaman saat memberikan paparan di acara Seminar Market Outlook 2011 di Balai Kartini hari ini (24/11).
Modal akan terkait langsung dengan likuiditas. Karena itu, dibutuhkan kerangka permodalan dan likuiditas yang baru. Salah satunya untuk meningkatkan resistensi sistem perbankan terhadap kondisi global.
Muliaman tidak menjelaskan, maksud kerangka permodalan baru yang dimaksud. Ia hanya menyatakan, tidak ada tolak ukur pasti pada angka permodalan. Termasuk soal modal yang dianggap cukup. "Intinya, semakin modal baik maka semakin baik buat nasabahnya," katanya.
Soal rencana permodalan minimum Rp 100 miliar yang akan dicanangkan Bank Indonesia, Muliaman menyatakan masih diupayakan untuk direalisasikan. Salah satunya dengan melakukan pengamatan pada bank secara personal.
Hingga saat ini, pihaknya baru menemukan satu bank saja yang dinilai tidak memenuhi syarat permodalan minimum itu. "Tapi itu pun belum pasti juga itu pun hrs dicek dulu hingga akhir November ini," katanya. Ia berharap, pada saat diberlakukan nanti, tidak ada satu bank pun yang permodalannya di bawah Rp 100 miliar.
Selain itu, Muliaman juga optimis dengan rasio kecukupan modal (CAR) perbankan yang cukup baik yaitu 16,4 persen. "Kualitas kredit NPL (rasio kredit bermasalah) 3,3 persen, LDR juga sudah hampir 78 persen (78,55 persen dalam paparannya)," katanya.
FEBRIANA FIRDAUS