"Fokus utamanya kami minta dulu kepada perusahaan-perusahaan BUMN. Sudah ada BUMN Kehutanan seperti Inhutani I, II, III, V, dan Perhutani. Biar lebih mengutamakan kepentingan rakyat dulu," ujar Gatot kepada Tempo, Kamis (25/11).
Menurut dia, pengembangan MIFEE tidak akan membuka lahan baru tapi menggunakan lahan yang tak terpakai. "Di Kabupaten sudah mengusulkan lokasinya. Pada 2011 kita eksekusi dengan menanami lahan," kata Gatot.
Mengenai demo penolakan MIFEE yang dilakukan warga Jayapura pada Rabu (24/11), Gatot tak mau berkomentar. "Ya, kalau hanya atas nama kelompok saja tidak bisa berarti seluruhnya menolak," kata dia.
Seiring pengembangan MIFEE, pihaknya juga mempersiapkan masyarakat lokal agar menguasai penggunaan teknologi. "Sehingga nantinya hasil pangan mereka bisa bersaing dengan yang lain," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Pelaksana MIFEE, Sutoto, menyebutkan telah ada dua dari 37 calon investor yang tengah menyelesaikan proses pengurusan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dalam rangka program MIFEE tersebut.
Sedangkan 35 calon investor lain baru dalam tahap mendapatkan izin pendirian lokasi dari bupati setempat. "Sudah ada dua perusahaan yang serius bergabung dalam Food Estate Merauke, yaitu Grup Cendrawasih dan Rajawali," katanya.
Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan untuk pengembangan MIFEE, pemerintah bakal memberi prioritas bagi investor yang mau berkontribusi membangun infrastruktur di kawasan food estate Merauke.
"Kalau mengandalkan pemerintah butuh anggaran besar. Karena itu, kita ingin melibatkan swasta. Jadi nanti kami akan melihat investor yang serius. Tentunya bakal ada kompensasi atas kontribusi ini. Salah satunya, insentif pajak," ujar Suswono beberapa waktu lalu.
Food Estate merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi. Program ini mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan yang sangat luas, serta
dikonsentrasikan di luar Pulau Jawa.
Hasil pengembangan Food Estate bisa memperkuat ketahanan pangan nasional. Jika berlebih bisa diekspor. Di Merauke, jumlah lahan yang telah disetujui untuk food estate seluas 552 ribu hektare, atau sekitar setengah dari total lahan yang diperlukan para calon investor.
ROSALINA