"Sehingga bisa mencegah penyalahgunaan dana investasi mereka," kata Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Margaret Mutiara Tang, dalam sosialisasi Kartu Akses di Batam, Rabu (24/11).
Dia menjelaskan, selama ini investor pasar modal hanya mengetahui portofolio apa saja yang dibeli broker atau sekuritas menggunakan dana mereka. Tapi sistem informasi Akses yang dikelola Kustodian Sentaral Efek selama ini belum memfasilitasi investor untuk mengetahui persis pergerakan dana titipan mereka karena tergabung dalam satu rekening sekuritas tempatnya membuka rekening. .
Kondisi seperti itu bisa dimanfaatkan broker nakal menangguk untung dengan menggunakan dana tersebut dalam perdagangan jual beli saham sehari-hari tanpa sepengetahuan investor. Nah, dengan sistem informasi yang terkoneksi dengan bank pembayaran, investor bisa mengakses keluar-masuknya dana di rekening mereka.
Menurut Margaret, saat ini perseroan sedang memantapkan integrasi sistem dengan tiga dari empat bank pembayaran yang ada, yakni PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Bank CIMN Niaga Tbk. "Sekarang terus dilakukan tes sistem, targetnya selesai akhir tahun," ujarnya. Adapun satu bank pembayaran lainnya, PT Bank Permata Tbk., masih dalam tahap pembahasan dan diharapkan bisa menyusul tahun depan.
AGOENG WIJAYA