TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso mengatakan pihaknya sudah mulai menggelar Operasi Pasar (OP) di Jakarta sejak Sabtu lalu. Sedangkan beberapa daerah lain seperti Medan, Palembang, dan Surabaya akan menyusul.
"Setelah rapat koordinasi dengan tim teknis stabilisasi ketahanan pangan, Bulog langsung lakukan OP di Jakarta. Sekarang selain di Jakarta juga di Cianjur dan Bandung," kata Sutarto ketika dihubungi Tempo, Kamis (25/11). OP yang digelar ini juga bekerjasama dengan kios-kios untuk mempercepat penyaluran.
Dia menyebutkan, sepanjang tahun ini Bulog sudah menggelontorkan 8.400 ton beras selama OP digelar. "Berdasarkan pengalaman yang sebelumnya, stok beras yang harus digelontorkan tidak banyak, yaitu kurang dari 10 ribu ton," ungkapnya.
Menurutnya, penyaluran beras tak harus dalam jumlah masif, namun yang terpenting mampu mencukupi stok pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dia menambahkan, OP dilakukan untuk menekan harga beras yang mulai naik.
Dia menyebutkan, harga beras saat ini berada pada level Rp 7.100 hingga Rp 7.200 per kilogram untuk beras jenis IR 1 atau IR 2. Sedangkan IR 3 atau beras khusus raskin rata-rata Rp 6.300. "Karena itu, dalam OP yang digelar Bulog kami jual beras IR 2 seharga Rp 6.400," jelasnya.
Mahalnya harga beras, terutama di Pulau Jawa, terjadi karena banyak beras yang dipasok ke luar Jawa. "Hingga November 2010 pasokan beras ke luar Jawa dari pasar induk beras Cipinang mencapai 34 persen dari total pasokan ke pasar itu sebesar 2.000 ton hingga 3.000 ton per hari," paparnya.
Saat ini cadangan beras pemerintah sebanyak 496.144 ton. Dan dari total rencana impor beras sebanyak 600 ribu ton, sudah terealisasi 228 ribu ton. Mengenai kemungkinan menambah kuota impor, Sutarto mengatakan masih akan menunggu arahan dari pemerintah.
OP yang digelar Bulog dipicu harga beras yang mulai merangkak naik di atas 10 persen dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dipatok Rp 5.060, sehingga petani tak mau menjual berasnya kepada Bulog.
"Karena cuaca iklimnya sekarang tidak jelas, jadi harga beras naik. Karena itulah Bulog gelar OP supaya harga beras tidak beratkan konsumen dan supaya harga beras turun," paparnya.
ROSALINA