TEMPO Interaktif, Makassar - Ketua pengurus pusat Muhammadiyah, M Din Syamsuddin mengatakan Indonesia Timur kurang diperhatikan pemerintah. Untuk itu, dia mengimbau agar pemerintah pusat tidak mengabaikan pembangunan di kawasan timur.
"Dengan majunya Indonesia Timur, maka akan menyeimbangkan Indonesia," katanya saat membuka Musyawarah Wilayah Muhammdiyah Sulawesi Selatan ke-38 di Lapangan Karebosi, Makassar, pagi tadi.
Pembangunan di bagian timur diperlukan karena sebesar 66 persen kawasan Indonesia Timur kaya dengan sumber daya alamn, seperti bahan tambang. Juga untuk menyambut perkembangan dan kemajuan Asia Fasifik, Asia Timur, dan Cina. Serta
"ini bukan motivasi politik, tapi sungguh-sungguh untuk mendorong pemerintah untuk memajukan Indonesia Timur dengan Sulawesi Selatan sebagai contohnya," ujarnya.
Dia mengatakan, Sulawesi Selatan memiliki modal sebagai budaya yang kuat, dan didukung keterbukaan masyarakat.
Baca Juga:
Kata Din Syamsuddin, Sulawesi Selatan memilliki kontribusi besar terhadap muhammadiyah karena persoalan pengaruh dan kesejarahan. Ia menyampaikan pula jika organisasi Muhammadiyah merupakan gerakan madani yang harus bisa jadi kekuatan pendorong kemajuan masyarakat, dan menjadi penyelesai persoalan bangsa.
"Jangan menjadi bagian dari masalah bangsa," ucapnya.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan organisasi Muhammadiyah mampu menjadikan dan menghadirkan pertumbuhan daerah yang demokratis. Lembaga ini, katanya, berdiri dengan nilai-nilai agama dan tidak mengesampingkan nilai budaya dan tradisi.
"Juga tidak menghalalkan tindakan anarkis," kata Gubernur.
Mantan bupati Gowa dua periode ini mengatakan Muhammadiyah mengedepankan persamaan hak asasi manusia dan kepatuhan. "Muhammadiyah itu tidak menjadi organisasi dengan kekuatan yang memaksa, tapi mengedepankan perdamaian dan konsisten mengawal polemik bangsa," jelas Syahrul.
Pembukaan musyawarah ini dihadiri ribuan kader dan simpatisan Muhammadiyah. Hadir juga Wali Kota Makassar Ilham Arif Sirajuddin, Ketua DPRD Sulsel M Roem, dan unsur muspida.
Husni Yunus, sekretaris panitia musyawarah mengatakan setelah pembukaan dilanjutkan sidang pleno di auditorium Kampus Universitas Muhammadiyah.
ARISTIFANI FAHMI