Iklan
TEMPO Interaktif, Bandung -Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Suparni Parto meminta jajarannya dan masyarakat tak memberi peluang kepada para anggota geng motor melakukan aktivitas. Menurut dia, aksi kriminal para anggota geng motor sudah sejak lama meresahkan masyarakat di berbagai daerah di Jawa Barat.
"Saya sudah perintahkan kepada jajaran Polres sampai Polsek supaya geng motor tidak diberi peluang. Saya juga sudah perintahkan kalau bisa geng motor dibubarkan," kata Suparni di markas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Jum'at (26/11).
Suparni juga mengapresiasi langkah masyarakat Kabupaten Bandung yang sepakat melarang segala aktivitas geng motor di wilayahnya. "Mudah-mudahan itu menjadi pemahaman kepada segenap pihak bahwa polisi tak mungkin menyelesaikan masalah geng motor sendirian," katanya.
Suparni mengatakan pihaknya memberikan keleluasaan kepada setiap Kepolisian Resor untuk menanggulangi masalah geng motor sesuai kondisi di wilayah masing-masing. "Setiap Polres hingga Polsek pasti sudah punya langkah-langkah dan kiat sendiri untuk mengatasi masalah geng motor," tandasnya.
Sementara itu Kepala Kepolisian Resor Bandung Ajun Komisaris Besar Hendro Pandowo menyatakan perlunya tindakan konkret untuk menghentikan aksi meresahkan geng motor. "Bukan cuma bicara di media. Ini momentum yang tepat," kata Hendro saat memberikan sambutan sebagai inspektur upacara Deklarasi Pelarangan Segala Aktivitas Geng Motor di Kabupaten, di Lapangan Upakarti, Kabupaten Bandung, Jumat (26/11).
Hendro memohon kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Suparni Parto, Pangdam Siliwangi Mayor Jenderal Moeldoko segera mengumpulkan para ahli hukum untuk mencari konstruksi hukum yang tepat untuk membubarkan geng motor.
Hendro menilai tindakan tegas bagi anggota geng motor tak perlu didiskusikan dan diperdebatkan lagi. Menurut Hendro, hanya ada satu cara tindakan terhadap geng motor yaitu bubarkan geng motor. Tak perlu lagi, lanjut Henro, didiskusikan positif atau negatifnya. "Kalau tidak begitu, akan semakin banyak laporan polisi korban geng motor dan masyarakat semakin resah," tegas Hendro.
Hendro menambahkan atas nama aspirasi masyarakat Kabupaten Bandung pihaknya melarang geng motor berkiprah di wilayahnya setidaknya mulai Jum'at (26/11) pukul 09.15 WIB. "Tidak boleh ada lagi segala aktivitas geng motor baik itu Brigez, XTC (Xalt To Coitus), GBR (GraB on Road), Moonraker di Kabupaten Bandung. Yang boleh hanya klub motor yang taat aturan. Itu perintah masyarakat Kabupaten Bandung," tegas dia.
Erick P. Hardi
Iklan
