Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Diselamatkan Tim Perahu Naga  

image-gnews
ANTARA/Andika Wahyu
ANTARA/Andika Wahyu
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia akhirnya mengakhiri perjuangan di Asian Games XVI Guangzhou, Cina dengan membawa pulang empat emas, sembilan perak, dan 15 perunggu. Sebuah peningkatan prestasi yang luar biasa, mengingat empat tahun lalu hanya bisa mengumpulkan dua emas, dua perak, dan 15 perunggu.

Sebelum keberangkatannya, kontingen Indonesia ditargetkan untuk setidaknya meraih empat medali emas. Benar saja, hasilnya telah sesuai dengan target setelah tim perahu naga putra Indonesia tampil gemilang dan menyapu bersih seluruh medali emas yang diperebutkan. Padahal, awalnya mereka hanya diharapkan untuk menyabet emas di nomor 1.000 meter saja.

Dan berkat torehan prestasi mereka ini, Indonesia sudah melampaui perolehan emas yang diraih empat tahun lalu. Pasangan ganda putra bulu tangkis Markis Kido/Hendra Setiawan menambah pundi-pundi emas Indonesia setelah tampil luar biasa melawan pasangan Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong di babak final pekan lalu.

Sayangnya, hasil mereka ini kemudian tak bisa dilanjutkan rekan-rekannya di cabang lain yang juga diproyeksikan meraih prestasi serupa. Dari cabang voli pantai, pasangan Andy Ardiansyah/Koko Prasetyo Darkuncoro justru langsung tersingkir di babak perempat final oleh pasangan peraih medali perunggu asal Jepang, Kentaro Asahi/Katsuhiro Shiratori. Padahal, sejak awal optimisme terhadap Andy/Koko untuk bisa meraih emas juga sangat besar.

Selain itu, hasil menggemaskan juga diberikan peselancar angin I Gusti Made Oka Sulaksana yang akhirnya harus bisa puas meraih perak dengan selisih poin sangat tipis dengan peraih medali emas, Chan King Yin (Hong Kong). Cedera pada tangan Oka membuatnya tak mampu mengulang sukses di Asian Games Bangkok Thailand tahun 1998 dan Busan Korea Selatan 2002 saat dia meraih medali emas.

Juga dari cabang balap sepeda, di saat Santia Tri Kusuma tak sukses menyumbangkan medali di nomor point race. Yang membanggakan, Santia mampu membayarnya di nomor individual road race (IRR) putri dengan meyumbangkan medali perak.

Pada cabang karate, Indonesia juga sulit meraih medali emas setelah Umar Syarief kalah di babak final dan harus puas meraih perak. Faizal Zainuddin yang turun di kata perorangan putra juga harus puas meraih medali perunggu dan menyaksikan lawan bebuyutannya asal Malaysia Ku Jin Keat memperoleh medali emas. Ini tak berbeda dengan cabang wushu kategori Taijiquan/Taijijian di mana akhirnya atlet Malaysia yang bisa meraih emas setelah Lindswell terjatuh dalam penampilannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo menyatakan apresiasinya kepada tim perahu naga putra Indonesia yang sukses menyapu bersih medali emas. "Luar biasa tim perahu naga kita," katanya seperti dikutip dari rilis yang diterima Tempo. Selain itu, dia juga mengucapkan terima kasih atas tambahan satu lagi medali emas dari ganda putra bulutangkis Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan.

Rita menyatakan bahwa keputusan untuk mengirimkan tim perahu naga ke Guangzhou setelah melihat prestasi mereka di Asian Beach Games 2008 lalu tidaklah sia-sia. Sayangnya, kesempatan ini juga akan menjadi yang pertama sekaligus terakhir kalinya di Asian Games. Di Asian Games XVII Incheon, Korea Selatan, empat tahun mendatang perahu naga tidak lagi dipertandingkan.

Dan kini, Indonesia juga harus mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi SEA Games 2011 nanti. Berkaca pada persaingan dengan dua negara kuat di Asia Tenggara Thailand dan Malaysia, Indonesia masih tertinggal jauh. Bermodalkan sekitar 600-700 atlet yang ikut di Guangzhou, kedua negara ini bisa mendulang medali lebih banyak.

Salah satu perkembangan Thailand yang perlu dicatat adalah dari cabang voli indoor. Thailand yang pada SEA Games Laos ditaklukkan Indonesia di final, kali ini justru bisa melejit dan menduduki peringkat empat. Sementara Indonesia hanya bisa bertengger di peringkat 13. Rita menyadari bahwa untuk ke depannya, kemajuan para atlet harus lebih diperhatikan. "Bukan hanya sekadar menyiapkan prestasi jangka pendek," katanya.

EZTHER LASTANIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencak Silat Sumbang Emas Terbanyak: JK, Mega dan Prabowo Datang

29 Agustus 2018

Prabowo Subianto bersama Megawati Sukarnoputri saat menyaksikan pertandingan Pencak Silat di Padepokan Silat TMII, Jakarta Timur, Rabu 29 Agustus 2018. Ryan Dwiky Anggriawan/TEMPO
Pencak Silat Sumbang Emas Terbanyak: JK, Mega dan Prabowo Datang

Para pejabat tinggi dan tokoh nasional berkumpul di Padepokan Pencak Silat di TMII.


Daftar 26 Pemain yang Dipanggil Timnas U-23 : Ada 3 Muka Baru

16 Februari 2018

Timnas U-23 berlatih di Lapangan A, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Januari 2018. Tempo/Egi Adyatama
Daftar 26 Pemain yang Dipanggil Timnas U-23 : Ada 3 Muka Baru

Pelatih Timnas U-23, Luis Milla, memanggil 26 pemain untuk menjalani pemusatan latihan tahap dua untuk persiapan Asian Games 2018.


Test Event Pencak Silat Asian Games 2018: Ganda Putra Rebut Emas

14 Februari 2018

Tim silat Indonesia menampilkan jurus dalam babak final nomor artistik ganda putra cabang Pencak Silat 18th Asian Games Invitation Tournament di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (14/2). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Test Event Pencak Silat Asian Games 2018: Ganda Putra Rebut Emas

Atlet pencak silat nomor seni ganda putra Indonesia, Hendy dan Yolla Primadona Jampil, meraih medali emas dalam test event Asian Games 2018.


Besar, Kans Indonesia Jadi Tuan Rumah Asian Games  

7 November 2012

Maskot Asian Games XVI Guangzhou. ANTARA/Andika Wahyu
Besar, Kans Indonesia Jadi Tuan Rumah Asian Games  

Surabaya disiapkan menjadi tuan rumah pesta olahraga Asia pada 2019.


Sumatera Selatan Incar Asian Games

23 November 2011

Alex Noerdin. TEMPO/Aditia Noviansyah
Sumatera Selatan Incar Asian Games

Dana Anggaran Pendapan dan Belanja Negara diperlukan untuk biaya pembangunan infrastrukturnya.


Kido/Hendra Dapat Tambahan Bonus 1 Kg Emas

1 Desember 2010

Markis Kido dan Hendra Setiawan. ANTARA/Andika Wahyu
Kido/Hendra Dapat Tambahan Bonus 1 Kg Emas

Selain mendapatkan Rp 400 juta dari pemerintah, pasangan ganda Markis Kido/Hendra Setiawan juga mendapat 1 kg emas untuk bonus medali emas Asian Games yang diraihnya.


Andi Mallarangeng Bagikan Bonus Asian Games

1 Desember 2010

Andi Mallarangeng Bagikan Bonus Asian Games

Untuk 4 medali emas, 9 perak, dan 13 perunggu yang diraih pemerintah mengeluarkan Rp 45,39 miliar. Sebanyak 22 atlet perahu naga yang meraih tiga emas masing-masing mendapatkan bonus Rp 1,2 miliar.


KONI Targetkan 8 Emas pada Asian Games XVII  

29 November 2010

Sejumlah atlet dan ofisial Indonesia pada Asian Games XVI Guangzhou di Pulau Haixinsha, Guangzhou, China. ANTARA/Andika Wahyu
KONI Targetkan 8 Emas pada Asian Games XVII  

Setiap induk cabang olahraga mendapat kesempatan lebih luas untuk bekerja sama dengan negara-negara lain agar mendapatkan bekal persiapan yang lebih baik.


Cina Juara Umum Asian Games, Indonesia Peringkat Ke-15

27 November 2010

ANTARA/Andika Wahyu
Cina Juara Umum Asian Games, Indonesia Peringkat Ke-15

Indonesia berada di peringkat 15. Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia masuk urutan ketiga di bawah Thailand dan Malaysia.


Finis Ke-4 di Asian Games, Triyaningsih Pecahkan Rekor Nasional

27 November 2010

Triyaningsih. TEMPO/ Arie Basuki
Finis Ke-4 di Asian Games, Triyaningsih Pecahkan Rekor Nasional

Triyaningsih juga telah melampaui rekor nasional 2 jam 34 menit yang sebelumnya dipegang oleh kakaknya sendiri, Rumiyati.