TEMPO Interaktif, Garut - Jalur antara Kabupaten Garut-Tasikmalaya, Jawa Barat, tertutup longsor, pada Senin (29/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Akibatnya jalur transportasi dari kedua arah terputus.
“Semua badan jalan tertutup longsor,” ujar Kepala Kepolisian Resort Garut, Ajun Komisaris Besar Polisi, Yayat Ruhiyat Hidayat, Senin (29/11).
Menurut Yayat, bencana longsor ini terjadi di perbatasan antara Kabupaten Garut dengan Tasikmalaya tepatnya di daerah Tenjowaringin, Kabupaten Tasikmalaya. Material longsor menutup badan jalan Bandung-Tasikmalaya sepanjang 10 meter dengan ketinggian sekitar dua meter.
Saat ini jalur tersebut belum dapat dilalui kendaraan. Proses evakuasi longsoran tanah dari badan jalan masih dilakukan oleh warga setempat dengan cara manual. “Kami telah berkoordinasi dengan Tasik untuk mendatangkan alat berat, supaya evakuasi cepat dilakukan,” ujarnya.
Akibat kondisi ini, tambah Yayat, arus lalu lintas dari Garut menuju Tasikmalaya dialihkan. Kendaraan dari Bandung langsung diarahkan melalui jalur utama Malangbong. Sedangkan kendaraan yang sudah telanjur masuk Garut dan terjebak di daerah perbatasan, dialihkan melalui Wanaraja, Cibatu, Malangbong keluar Tasikmalaya.
Baca Juga:
Berdasarkan catatannya, jalur Garut-Singaparna menuju Tasikmalaya, merupakan daerah rawan longsor. Potensi bencana itu dipicu oleh hujan deras dan kondisi tebing yang labil. Sedikitnya terdapat tujuh titik rawan longsor. “Saya imbau agar pengendara hati-hati melewati jalur tersebut bila terjadi hujan deras,” ujarnya.
Sebelumnya jalur ini juga sempat terputus pada Februari lalu. Tebing setinggi 20 meter di Kampung Citeguh, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, di wilayah perbatasan Garut-Tasikmalaya, longsor. Material longsor menutup badan jalan Bandung-Tasikmalaya sepanjang 20 meter dengan ketinggian sekitar dua meter.
SIGIT ZULMUNIR