TEMPO Interaktif, Cirebon -Pendidikan seharusnya menjadi fokus utama para guru kepada muridnya. Namun di Cirebon, demi mengikuti upacara peringatan Hari Guru dan Hari Korpri, murid malah dikorbankan karena mereka diliburkan oleh sekolah.
Upacara peringatan itu dipusatkan di alun-alun Kejaksan Kota Cirebon tadi pagi dan dipimpin langsung Walikota Cirebon Subardi. Sri, salah seorang orang tua murid di SDN Kebon Baru Cirebon menyesalkan tindakan sekolah yang meliburkan siswanya. "Bahasanya memang tidak diliburkan tapi anak-anak disuruh belajar di rumah," katanya.
Padahal anak-anak akan malas belajar jika di rumah. Sri mengatakan, seharusnya setelah upacara guru bisa kembali mengajar. Menurut Sri, peliburan ini tidak efektif untuk proses belajar mengajar karena anak sudah terlalu banyak libur.
Hal senada diungkapkan orangtua siswa lainnya, Nirta. Anak Nirta yang bersekolah di SMA 7 Kota Cirebon pun diliburkan dengan alasan gurunya harus mengikuti upacara peringatan Hari Guru di alun-alun. "Padahal tadi saya ke pasar lihat guru anak saya juga sedang belanja. Pakai baju PGRI lagi," katanya. Nirta pun mengungkapkan seharusnya sesudah upacara selesai, proses belajar mengajar bisa dilanjutkan kembali walaupun hanya sebentar.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Dedi Windiagiri saat dikonfirmasi mengungkapkan jika siswa tidak diliburkan. "Mereka disuruh belajar di rumah," katanya. Ada pun alasannya karena setelah upacara selesai, guru sudah dalam kondisi capai. Sehingga diambil keputusan siswanya disuruh belajar di rumah.
IVANSYAH