TEMPO Interaktif, Jakarta - Keluarga Jukri Salim, 50 tahun, pria yang tewas karena bunuh diri dengan meloncat dari lantai 5 Mal Ciputra menolak otopsi yang akan dilakukan oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
"Korban menolak otopsi, mereka menganggap bahwa kasus bunuh diri itu sudah takdir dan tidak ingin diteruskan," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Tanjung Duren, Inspektur Satu Johari Bule, Rabu (1/12).
Saat ini jasad korban telah diambil keluarga dari RSCM untuk dibawa ke rumah duka. Polisi belum menemukan apa motif yang melatarbelakangi perbuatan nekat mandor usaha konfeksi di Tambora tersebut. "Dari keterangan pihak keluarga, korban selama ini dianggap normal, tidak stress, kehidupan berjalan biasa saja, belum tahu apa penyebab dia bunuh diri," kata Johari.
Bahkan warga Tanah Sereal RT 8 RW 6, Tambora, Jakarta Barat itu baru menikah 10 bulan lalu. Meskipun terhitung terlambat menikah, namun saat ini sebenarnya Jukri akan memiliki anak. "Saat ini istrinya sedang mengandung anak pertamanya, usia kandungan sekitar 5 bulan," ungkap Johari.
Jukri nekat bunuh diri dengan melompat dari lantai 5 Mal Ciputra, Jakarta Barat pada pukul 17.00 WIB Selasa (30/11) sore kemarin. Jukri langsung tewas di tempat kejadian perkara karena kepala membentur lantai terlebih dahulu.
Sekitar dua jam sebelumnya juga ada kasus bunuh diri di Ibu Kota. Seorang pria warga Tambora bernama Suhun Sjahril, 60 tahun, nekat mengakhiri hidup dengan meloncat dari lantai 7 Gajah Mada Plaza, Jakarta Pusat.
AGUNG SEDAYU