TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional M.Nuh mengatakan pendidikan HIV/AIDS dan pendidikan seks akan dimaksudkan kurikulum setiap jenjang pendidikan. Hal itu dimaksudkan sebagai salah satu bentuk pemberian informasi sekaligus pencegahan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.
"Usia yg potensial terkena itu usia sekolah. Sekolah media yang paling gampang menyampaikan informasi terutama yang terkait dengan peningkatan kesadaran," kata M. Nuh, usai membuka acara peringatan hari AIDS Sedunia di kantor Kementrian Pendidikan Nasioal, Rabu(1/12).
Untuk itulah, kementerian akan mengupayakan agar pendidikan mengenai seks dimasukkan ke kurikulum, baik dalam kurikulum maupun ekstra kurikulum."Diintegrasikan ke dalam sistem pembelajaran tapi bukan ada mata pelajarannya sendiri. Seperti dimasukkan ke pelajaran agama atau biologi,"jelas Nuh.
Ia juga mengharapkan dengan adanya edukasi dari berbagai pihak jumlah pengidap HIV/AIDS dapat ditekan. "Sekarang sudah cukup banyak sehingga setiap keluarga,guru hendaknya secara terus menerus hendaknya bahaya hiv aids,"kata Nuh.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto di kesempatan yang sama menyetujui keputusan dari kementerian. "sekolah menjadi area yang sangat efektf untuk sosialisasikan dan bisa ikut proaktif karena libatkan bnyk komponen dari guru, komite sekolah orang tua murid juga masyarakat,"katanya.
RIRIN AGUSTIA