Menurut Kepala BPS Rusman Heriawan, kenaikan harga beberapa komoditas, dinilai berkontribusi terhadap inflasi bulan ini. Komoditas yang menyumbang besaran inflasi tersebut, di antaranya beras 0,12 persen persen, cabe merah 0,10 persen, bawang merah 0,07 persen, emas perhiasan 0,05 persen, minyak goreng 0,04 persen, rokok kretek filter 0,02 persen.
Sedangkan, yang mengalami deflasi paling besar adalah daging ayam ras, dengan kontribusi terhadap deflasi 0,05 persen. "Ini cukup mengkhawatirkan karena bisa saja kalau Desember masih terjadi inflasi, maka akan tembus 6 persen," kata Rusman.
Menurutnya selain beras, komoditas lain yang juga harus jadi perhatian adalah harga minyak goreng. Harga CPO dunia yang menyentuh US$ 1.000 per ton menyebabkan para pengusaha CPO lebih senang ekspor sehingga mengorbankan pasokan dalam negeri. Selain itu, harga cabai merah juga diperkirakan akan naik karena terganggu cuaca.
Selain harga komoditas, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru juga akan menyebabkan kenaikan permintaan, walau porsinya tidak sebesar saat Lebaran. "Kesimpulannya, Desember ini kalau terjadi deflasi, tentu tidak akan tembus 6 persen. Dengan inflasi 5,98 persen, kita hanya punya ruang 0,02," kata Rusman.
EVANA DEWI