"Tambang-tambang yang merusak jalan akan ditutup, jalanan yang rusak ini akan dicor oleh perusahaan yang ditutup," kata Ridwan Tassa di hadapan pengunjukrasa, Rabu (1/12).
Tadi pagi, jalan utama menuju Perumahan Bengkuring serta pemukiman di sekitarnya ditutup warga karena mereka kesal dengan ulah sopir truk pengangkut batubara. Warga menilai, kerusakan jalan akibat angkutan batubara yang melintas di Jalan Padat Karya ini
.
Dari pantauan Tempo, di Jalan Padat Karya yang juga merupakan jalan utama ke Perumahan Bengkuriang, beroperasi sebuah pertambangan batubara. Lokasinya tepat di pinggir jalan umum. Saat warga dan pejabat Pemkot Samarinda meninjau lokasi tadi pagi, tampak gundukan batubara di pinggir badan jalan. Di sekitar gundukan terdapat batubara yang telah dibungkus karung. “Tak tahu ini punya siapa," kata warga Perumahan Bengkuriang
.
Berdasarkan data Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur, ijin kuasa pertambangan di lokasi tersebut dimiliki CV Graha Benua Etam dengan lahan mencapai 492 hektare.
FIRMAN HIDAYAT