“Pawai ini untuk mengajak warga sadar akan bahaya HIV dan AIDS, intinya mari kita sadar untuk tidak melakukan seks bebas dan menghindari penyakit berbahaya ini,” kata Anton, seorang pengajar, Rabu (1/12).
Ribuan murid sekolah memegang poster dan spanduk yang berisi ajakan untuk menghindari AIDS. Dalam pawai tersebut, anak sekolah mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa diantaranya berperan sebagai polisi dan tentara.
Selain murid sekolah, puluhan warga juga turut memeriahkan pawai tersebut. Sekolah yang terlibat dalam pawai antara lain, SMP Yayasan Pendidikan Persekolahan Gereja Injili Sentani, SMP N 5 Sentani, SMP YPPK Bonaventura, Sentani, SMP Negeri II Sentani, dan SMA N I Sentani. “Kita mau pelajar lain sadar untuk menghindari AIDS, jangan terjebak dalam seks bebas,” kata seorang siswa, Magdalena.
Di Kota Jayapura, puluhan mahasiswa dari Program Pendidikan Ners Universitas Cenderawasih juga menggelar penandatangan spanduk tolak HIV dan AIDS. Puluhan mahasiswa memajang spanduk kurang lebih dua meter di pinggir jalan Abepura dan ditandatangani pengguna jalan.
Lembaga Swadaya Masyarakat di Jayapura membagi bunga beserta brosur dan poster untuk memperingati hari AIDS Sedunia. Aksi tersebut dilakukan di depan kantor Forum Kerja LSM Papua di Waena, Distrik Heram. “Aksi ini hanya sebentar saja, kita berharap warga dapat tergugah untuk memerangi AIDS,” kata Syanne, aktivis LSM Papua.
Hingga November 2010, pengidap HIV AIDS di Papua telah mencapai kurang lebih 5.500 kasus. “Penanggulangan penyakit ini makin genjar dilakukan, kita ingin masyarakat sadar dan bisa memeriksa dirinya di rumah sakit dan tempat yang disarankan,” kata Constan Karma, Sekertaris Daerah Provinsi Papua, yang juga ketua harian Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Papua.
JERRY OMONA