Kedua orang ini, menurut polisi Jerman, berhasil menerobos komputer para artis itu dengan program sederhana dengan memanfaatkan virus Trojan, yang dapat masuk ke jaringan komputer pribadi. Selain menerobos komputer para bintang, mereka juga mengunduh ratusan dokumen termasuk musik, rincian kartu kredit, email, dan foto.
Salah satu yang juga diterobos adalah jaringan komputer milik penyanyi Amerika, Kesha (24 tahun). Kedua peretas itu berhasil mendapatkan foto telanjang Kesha dan mencoba memeras dengan meminta uang tebusan. Untungnya Kesha tak mengirimkannya.
Merasa sukses dengan aksi mereka, kedua peretas itu membual di forum-forum di internet tentang kemampuan mereka meretas komputer para selebritas. Namun jaksa setempat menduga kedua peretas itu mengambil lagu yang belum dirilis oleh artisnya untuk dijual mahal untuk memperoleh banyak keuntungan.
"Pada dasarnya kita berbicara tentang sebuah tindakan ilegal," kata jaksa negara Rolf Haferkamp. Tindakan kedua peretas tersebut memaksa sejumlah penyanyi merilis lagu atau albumnya sebelum waktu yang sudah direncanakan.
Penggemar Kelly Clarkson, penyanyi lain, juga termasuk korban peretas ini, melaporkan lagu idolanya yang belum pernah dirilis, juga terdapat di internet. Hal ini lalu dilaporkan ke polisi yang akhirnya melibatkan FBI dan Federal Police Service Jerman.
Dua peretas tersebut, masing-masing berusia 17 dan 23 tahun, berasal dari Duisburg, Jerman, mengakui perbuatannya kepada polisi.
Sven Kilthau, humas Universal Music di Jerman yang bertanggung jawab atas publisitas bintang Lady Gaga dan Rihanna, mengatakan kepada sebuah koran lokal: "Ini benar-benar menakutkan. Seseorang tidak dapat merasa aman di mana saja."
HAYATI MAULANA NUR | TELEGRAPH