Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Pulangkan Korban Trafficking, Yayasan Dilaporkan Bupati ke Polisi

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Kupang - Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Paul Mella hari ini (3/12) mengadukan Yayasan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Timor (IPMAT) ke Polres Jakarta Timur karena menolak memulangkan 11 anak yang diduga korban trafficking.

"Mereka menolak melepaskan anak-anak itu untuk dipulangkan kembali ke TTS, sehingga saya laporkan ke Polres Jakarta Timur," kata Bupati Mella kepada Tempo.

Menurut dia, 11 anak tersebut dibawa dari Timor Tengah Selatan tanpa dokumen, apakah desa, kelurahan atau kecamatan, sehingga anak tersebut harus dibawa pulang kembali ke daerah asalnya. "Anak-anak itu harus dipulangkan, karena keberangkatan mereka ke Jakarta tanpa dokumen," katanya.

Awal pertemuan dengan yayasan tersebut, Rabu (1/12), lanjutnya, pihak yayasan menyetujui untuk melepaskan anak-anak itu untuk dipulangkan pada Jumat (3/12), sehingga Bupati telah membeli tiket pesawat untuk keberangkatan pada pukul 13.00 WIB.

Namun, kemudian pihak yayasan menolak memulangkan anak-anak tersebut, sehingga Bupati pun mengambil langkah hukum melaporkan yayasan tersebut ke Polres Jakarta Timur. "Tiketnya sudah saya beli. Tiket itu hangus, karena harusnya berangkat pukul 13.00 WIB," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bupati Mella yang ketika diwawancarai berada di Polres Jakarta Timur mengaku tidak mengetahui alasan yayasan sehingga enggan melepaskan anak-anak itu untuk selanjutnya dipulangkan kembali ke daerah asalnya. "Saya minta Kapolres menanyakan alasan apa sehingga mereka menolak melepaskan anak-anak itu," katanya.

Selain ke Polres Jakarta Timur, Bupati mengaku telah melaporkan kasus ini ke anggota DPD dan DPR RI asal Nusa Tenggara Timur untuk memperjuangkan pemulangan anak-anak tersebut. "Saya sudah laporkan kasus ini ke Ketua Komisi III DPR-RI, Beny Harman, untuk selesaikan masalah ini," katanya.

Untuk diketahui, sebanyak 11 anak asal Timor Tengah Selatan diduga menjadi korban trafficking. Mereka diberangkatkan dari Bandara El Tari Kupang Kamis (25/11) malam menggunakan pesawat Batavia Air.

Mereka dibawa oleh seorang wanita bernama Manu. Anak-anak itu dijanjikan akan disekolahkan di Jakarta hingga kuliah dan mendapatkan pekerjaan.


YOHANES SEO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

9 Februari 2020

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

KPAID Kota Bogor meminta aparat penegak hukum memperketat pengawasan terhadap lingkungan dan fasilitas umum terkait penculikan anak.


Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

24 Februari 2012

Digitaltrends.com
Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

Seharusnya orang tua dan para guru yang perannya dipertanyakan.


Prostitusi di Jejaring Sosial Makin Marak  

24 Februari 2012

Facebook.
Prostitusi di Jejaring Sosial Makin Marak  

Kalau polisi bersungguh-sungguh, pasti banyak yang bisa dibongkar.


ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

24 Februari 2012

AP Photo/Paul Sakuma
ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

Apapun yang diminta pelanggan, dia akan cari.


Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

21 Februari 2012

Bayi Kembar korban penjualan di Depok. TEMPO/Ilham Tirta
Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

Tersangka dan petugas yang menyamar telah menyepakati satu bayi seharga Rp 20 juta.


Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

16 Juni 2011

Anak jalanan yang hidup di sejumlah kota besar khususnya di Jakarta terancam tindak kejahatan sindikat perdagangan anak yang akan dijadikan sebagai komoditas seks.TEMPO/Imam Sukamto
Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

"Ia menikah terus untuk mendapatkan uang dari sponsor."


Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

7 Maret 2011

TEMPO/ Zulkarnain
Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

Jaringan yang terorganisir diduga mengendalikan pendistribusian anak-anak dan remaja ke berbagai daerah di Jawa Timur.


Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

5 Desember 2010

Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

Ketua Umum Komisi Nasional Hak Asasi Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait mendesak polisi segera mengenakan pasal pidana kepada ikatan mahasiswa tersebut.


12 Remaja NTT Diduga Jadi Korban Trafficking

28 November 2010

12 Remaja NTT Diduga Jadi Korban Trafficking

Sebanyak 12 anak usia SD dan SMP asal Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, diduga menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) di Jakarta.


Polresta Kediri Selidiki Jaringan Perdagangan Anak  

10 November 2010

Anak jalanan yang hidup di sejumlah kota besar khususnya di Jakarta terancam tindak kejahatan sindikat perdagangan anak yang akan dijadikan sebagai komoditas seks.TEMPO/Imam Sukamto
Polresta Kediri Selidiki Jaringan Perdagangan Anak  

Kelompok yang terorganisir mendatangkan anak dari berbagai daerah untuk dipekerjakan sebagai pengamen jalanan dan pengemis.