Kredit itu telah tersalurkan dan dinikmati oleh oleh para pengusaha kecil dan menengah di beberapa daerah di Indonesia. Ia mengakui penyerapan kredit sempat berjalan lambat. Pemerintah lalu menerjunkan penyuluh langsung kepada pelaku UKM hingga akhirnya bisa terserap melampaui target.
Mustafa menguraikan penyaluran KUR melalui beberapa bank yaitu BNI Rp 504 miliar (31,5 persen), BRI Rp 8,372 Triliun (97,2 persen), Bank Mandiri Rp 1,423 Triliun (77,1 persen), BTN Rp 588 miliar (84 persen), Bukopin Rp 178 miliar (89,2 persen), Bank Syariah Mandiri Rp 326 miliar (72,4 persen), 13 Bank Pembangunan Daerah Rp 1,682 triliun (84,1 persen). Namun, jumlah Rp 13,172 Triliun itu baru sebesar 84,6 persen dari target revisi per 9 November 2010 yang ditetapkan yaitu Rp 15,3 Triliun.
Ia mengaku optimistis penyerapan KUR akan bertambah mencapai target menengah yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 15 triliun. "Sedangkan untuk target maksimal sebanyak Rp 18 Triliun agak sulit terkejar karena penyaluran KUR yang terlambat, disalurkan baru pada 4 bulan awal 2010,” ujarnya.
Penyerapan jumlah KUR terbanyak, adalah sektor perdagangan sebab dinilai mudah dalam segi penyalurannya serta menguntungkan dari segi bisnis. Peringkat kedua penyerapan KUR terbanyak adalah sektor perindustrian dan ketiga adalah sektor agrobisnis.
ROSALINA