TEMPO Interaktif, Wasior - Ratusan murid sekolah di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, pasca banjir melanda wilayah itu 4 Oktober lalu, belum mendaftar ulang untuk bisa belajar. Ratusan siswa ini baru kembali dari tempat pengungsian di Manokwari.
“Hari ini yang masuk kelas hanya kurang lebih seratus murid saja, sementara ratusan lainnya belum mendaftar ulang,” kata Sefnat Renmaur, Guru SD Inpres Wasior, Senin (6/12).
SD Inpres Wasior memiliki 532 siswa. 100 lebih di antaranya telah masuk dalam proses belajar. “Kita memang kewalahan karena mau ulangan hari ini. Hanya saja tidak bisa karena banyak siswa yang belum masuk kelas,” ujarnya.
Selain SD Inpres Wasior, ada juga SD Inpres YPPK Bethania Wasior yang sudah melaksanakan proses belajar. “Tapi saya kira semua sekolah di sini susah untuk melaksanakan ulangan hari ini karena belum banyak siswa yang masuk. Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa lancar kembali belajar,” kata Renmaur.
Pemerintah sendiri tidak bisa memaksa siswa agar segera masuk kelas. “Kita tahu bagaimana kondisi disini, kita memaklumi jika hari ini banyak siswa yang tidak bisa ikut ulangan,” kata Eka Woysiri, Asisten III Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama.
Baca Juga:
Pemerintah terus berupaya mengembalikan data siswa yang hilang terbawa banjir. “Ya ada upaya itu, tapi saya kira ada yang sudah rampung, mungkin hanya perlu dilihat soal alat-alat belajar saja,” ucapnya.
Sementara itu kondisi tempat penampungan sementara di Kabouw I dan II, Wasior, sudah ramai dipadati pengungsi. Dari pantauan Tempo, warga mulai membersihkan hunian mereka dan menyiapkan bahan-bahan keperluan rumah tangga. Huntara di Wasior dibangun di empat tempat, antara lain di Rado dan Kabouw. Huntara paling banyak adalah di Kabouw dengan jumlah 96 unit.
JERRY OMONA