TEMPO Interaktif, Kupang - Penelitian Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Nusa Tenggara Timur (NTT) menghasilkan temuan bahwa Laut Timor tercemar minyak Montara yang meledak 21 Agustus 2010 lalu.
"Berdasarkan hasil penelitian kita, Laut Timor positif tercemar minyak Montara," kata Kepala BLHD NTT Alexander Oematan di Kupang, Senin (6/12).
Pernyataan Oematan itu menanggapi hasil penyelidikan tim peneliti Australia dan Komisi Penyelidik Montara yang menyebutkan Laut Timor tidak tercemar minyak Montara.
Menurut Oematan, pihaknya telah melakukan penelitian dengan mengambil sampel di 12 titik di Laut Timor selama tahun 2009-2010, di antaranya di perairan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang berbatasan dengan Australia.
Air laut yang diambil dari 12 titik tersebut, katanya, melebihi standar baku air laut sebesar 0,5 miligram, di mana kadar Laut Timor telah mencapai 5-8 miligram. "Kadar air Laut Timor telah melebihi standar baku air laut," katanya.
Karena itu, ia merasa heran dengan hasil penelitian dari tim peneliti Australia yang menyatakan Laut Timor tidak tercemar minyak Montara. "Kita tetap perjuangkan klaim terhadap pencemaran Laut Timor," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya akan menggunakan dua cara untuk mengajukan klaim, yakni diplomasi dan langkah hukum. "Jika jalur diplomasi kita ditolak, maka kita akan adukan ke Mahkamah Internasional," katanya.
Tuntutan ganti rugi yang diajukan, jelasnya, mencakup empat aspek, yakni masalah lingkungan, padanglawan, mangrove dan biaya pemulihan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Ferdi Tanoni yang dihubungi terpisah mengatakan Tim Nasional Penanganan Pencemaran di Laut yang diketuai Menteri Perhubungan Fredi Numberi mengancam akan mengadukan PTTEP Australasia ke Pengadilan Internasional jika klaim yang diajukan pemerintah Indonesia sebesar Rp 22 triliun tidak dibayarkan pada 16 Desember 2010.
"Kita dengan tegas menolak rencana Timnas tersebut, karena usaha tersebut akan sia-sia, sebab Australia telah umumkan bahwa Laut Timor tidak tercemar," katanya.
Ia justru menyarankan agar Timnas mendukung YPTB agar PTTEP Australasia membiayai penelitian secara menyeluruh di Laut Timor.
YOHANES SEO