TEMPO Interaktif, Jakarta - Pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafiie Maarif membantah bahwa dirinya telah menerima sebuah apartemen mewah dari Aburizal Bakrie. "Berita itu fitnah, dan tidak jelas asal-usul sumbernya," ujar pengacara Syafiie, Todung Mulya Lubis, di kantornya, Rabu (8/12).
Kabar itu sendiri dihembuskan oleh Majalah Suara Islam dalam tulisan berjudul Multi Accident Award. Dalam berita itu disebutkan Syafii menerima apartemen mewah seharga Rp 2 miliar.
Pemberian ini, menurut Suara Islam, untuk membungkam Syafiie yang sering bersuara kritis soal insiden Lumpur Lapindo. Tulisan yang dibuat oleh Jaka Setiawan ini sendiri diterbitkan dalam edisi 19 November-3 Desember 2010.
Menurut Todung, berita itu tidak pernah dikonfirmasikan kepada Buya Syafiie, panggilan Syafii Maarif. Menurutnya, pemberitaan ini sebagai bentuk pencemaran nama baik bagi Syafiie. "Pembunuhan karakter terhadap Buya sebagai guru bangsa dan pejuang kemajemukan bangsa," ujarnya.
Todung menambahkan, pihaknya tidak serta merta akan mengambil langkah hukum. "Tapi kami akan mengadukan ke Dewan Pers karena kami pikir forum ini yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
FEBRIYAN