TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Prof. Ir. Sudjarwadi mengatakan ada gagasan untuk mengembangkan kurikulum baru di semua program studi. “Kurikulum (yang) komprehensif dan terpadu,” kata dia usai penutupan World Conference on Science, Education and Culture (Wisdom) 2010, Rabu (8/12).
Kurikulum itu, kata dia, sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi, yakni penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat. Ketiganya merupakan tugas yang diemban perguruan tinggi. Keilmuan baru yang dihasilkan ditransfer melalui pendidikan. Manfaatnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
Sehingga, lanjut dia, kurikulum baru yang sedang digagas UGM adalah kurikulum yang memadukan antara pikiran dan hati. Gagasan itu kini sedang dimatangkan dengan didiskusikan di semua program studi yang ada di UGM. “Ya berdasarkan kearifan lokal,” kata dia.
Menurut dia, kearifan lokal itu telah berkembang selama berabad-abad lamanya pada masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan baru harus dapat dipadukan dengan kearifan lokal.
Semisal dalam pengembangan tanaman hutan. Hasil sumber daya alam itu memang harus dikelolah untuk mendatangkan manfaat. Namun dengan kearifan lokal, masyarakat pun harus menjaga keseimbangannya. “Dengan menebang satu pohon, maka harus ada dua pohon baru yang ditanam,” kata dia memberi contoh.
ANANG ZAKARIA