TEMPO Interaktif, Garut - Bencana longsor kembali terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Longsor yang terjadi di Kampung Salampung, Desa Sukalaksana, Kecamatan Suniraja menewaskan Kulsum bin Khobir, 14 tahun yang tertimbun longsor. Sedangkan adik korban Abdul Azis bin Khobir, 12 tahun mengalami luka di bagian punggung akibat tertimpa reruntuhan rumah.
Jenazah almarhum rencananya akan dikebumikan pihak keluarga di pemakaman umum setempat, pada Rabu (8/12) siang. Sedangkan korban luka telah kembali ke rumahnya setelah mendapatkan perawatan dari puskesmas setempat.
Peristiwa nahas ini berlangsung pada Selasa (7/12) malam sekitar pukul 18.30 WIB. Bencana longsor ini terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan lebat sejak siang hingga malam. Akibatnya tebing setinggi 15 meter yang berada di belakang rumah korban, longsor tergerus air hujan.
Menurut Ibu Korban, Cucu, 38 tahun korban tertimbun sedalam 3 meter dengan panjang material longsoran sekitar 6 meter. Jenazah korban baru ditemukan sekitar pukul 19.00 WIB, dengan kondisi terjepit diantara dinding kamar mandi.
Kejadian itu berawal pada saat anaknya tengah mengambil air wudu untuk melaksanakan solat Magrib. Sementara anggota keluarga yang lainnya tengah berkumpul di dalam rumah. Namun mendadak tebing yang berada tepat di bekalang kamar mandi ambrol. "Tanah di atas langsung menimbun anak saya," ujar Cucu di lokasi kejadian, Rabu (8/12).
Kepala Desa Sukalaksana, Ali Sadikin, menyatakan akibat peristiwa ini sebanyak 15 jiwa warganya harus diungsikan. Mereka merupakan keluarga Khobir dengan tanggungan 12 jiwa dan keluarga Jajang sebanyak 3 jiwa.
Selain itu bencana longsor ini juga mengancam seluruh warga kampung tersebut. Soalnya tebing yang berada di atas pemukiman warga mengalami retak sepanjang 100 meter. Warga yang terancam itu sebanyak 34 rumah dengan jumlah 40 kepala keluarga atau 171 jiwa. "Kondisi ini berbahaya bagi warga," ujarnya.
Baca Juga:
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Garut, Ruslan, menyatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan intansi terkait untuk melakukan proses relokasi warga diantaranya dengan Dinas Bina Marga, Perumahan dan Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan. "Kami akan koordinasi dulu untuk relokasi, tidak bisa lagsung dilakukan. Sementara untuk bantuan sudah diberikan oleh Dinas Sosial," ujarnya.
Kepala Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Garut, Dadang Bunyamin, mengaku telah menyalurkan bantuan tanggap darurat bagi korban bencana di Kecamatan Sucinaraja. Bantuan itu berupa kebutuhan pokok, alat rumah tangga dan selimut, yang akan diberikan selama 14 hari. "Bantuan sudah kami berikan kepada para korban bencana, kerugian ditaksir mencapi Rp100 juta," ujarnya.
Seperti diberikatan sebelumnya longsor juga terjadi di Kampung Ciencit, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, pada Ahad kemarin. Dua orang warga setempat tewas tertimbun tebing setinggi 100 meter dengan material longsoran sepanjang 2.500 meter dan lebar 300 meter.
SIGIT ZULMUNIR