TEMPO Interaktif, Bandung - Virus flu burung kembali muncul. Tim Penyakit Khusus dan Isolasi RS Hasan Sadikin, Bandung, memastikan adanya infeksi virus influenza A subtipe H5N1 pada seorang warga Jalan Holis, Kota Bandung. Sumber virus tersebut sejauh ini belum diketahui.
Juru bicara tim dokter Primal Sudjana mengatakan, RS Hasan Sadikin telah mendapat kepastian dari Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta yang memeriksa sampel Ny. K, 21 tahun. "Hari ini sudah diterima hasilnya positif (flu burung)," ujarnya kepada Tempo, Rabu (8/12).
Ny. K hingga kini masih menjalani perawatan di ruang Flamboyan. Ia mengisi kamar isolasi penyakit khusus itu sejak Senin (22/11) lalu. Saat datang, kondisinya dalam keadaan sakit berat. "Dari hasil pemeriksaan, ciri-cirinya mirip dengan pasien flu burung," ujar dokter spesialis penyakit dalam itu.
Ciri-ciri pengidap flu burung setelah masa inkubasi virus 1-7 hari diantaranya menderita infeksi saluran pernafasan atas, demam tinggi hingga suhu lebih dari 38 derajat Celcius, sakit tenggorokan, sakit kepala, lemas mendadak, dan yang paling berat sampai timbul radang paru-paru (pneumonia). Gejala awalnya mirip flu biasa.
Menurut Primal, kondisi pasien kini berangsur membaik. Alat bantu pernafasan sudah dicabut, pasien juga sudah tidak demam, dan bisa berkomunikasi. "Tinggal batuk yang masih ada. Kalau pernafasannya sudah pulih baru bisa pulang," ujarnya.
Tim dokter belum bisa memastikan sumber virus. Namun menurut Primal, pasien selama ini gemar makan ayam. "Katanya (ayam) matang, dibakar atau apa kita nggak tahu," ujarnya.
Petugas Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Pusat Kesehatan Masyarakat setempat yang mengawasi dan memeriksa di sekitar rumah pasien pun nihil mendapatkan sumber penularan virus flu burung. Sampai hari ini, menurut Kepala Seksi Pemantau Penyakit Yorisa Sativa, suami dan anak pasien yang tinggal serumah juga tetangganya tidak ada yang tertular virus. "Mereka tidak memelihara unggas di rumah juga tidak ada kematian unggas mendadak di sekitar rumah mereka," ujarnya, Rabu (8/12).
ANWAR SISWADI