Dalam perdagangan di bursa New York kemarin, kontrak harga minyak untuk Januari tahun depan naik US$ 94 sen menjadi US$ 89,22 per barel. Sebelumnya, harga minyak bertahan di atas US$ 80 per barel sepanjang pekan lalu dan mencapai level tertinggi US$ 90 pada Selasa lalu. Peningkatan permintaan banyak terjadi di negara berkembang, terutama kawasan Asia.
Menurut sejumlah analis, konsumsi minyak mentah yang tidak menentu di Asia dan beberapa negara berkembang diperkirakan terus berlanjut dan menaikkan permintaan tahun depan. Konsultan Wood Mackenzie menyatakan, kenaikan konsumsi minyak dunia mencapai 86,7 juta barel per hari pada kuartal ketiga sepanjang tahun ini.
“Konsumsi minyak akan terus meningkat hingga 88,1 juta barel per hari tahun depan,” kata Francis Osborne, analis Wood Mackenzie, kemarin. Dari total konsumsi ini, sebanyak 85 persen atau 2,5 juta barel berasal dari pertumbuhan permintaan minyak dunia di negara berkembang. Berdasarkan perkiraan ini, permintaan dari negara berkembang mencapai 80 persen pada 2011-2012.
FEBRIANA FIRDAUS