Analis dari PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengemukakan akibat penundaan pembatasan BBM diawal tahun depan, besaran subsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2011 yang diperkirakan mencapai 38 juta kiloliter akan meningkat menjadi 42 juta kiloliter. “Disaat yang sama ada resiko tren kenaikan harga minyak mentah dipasar internasional,” kata Lana.
Setiap kenaikan harga jual minyak mentah Indonesia (ICP) US$ 1 akan mengakibatkan kenaikan subsidi BBM menlonjak Rp 2,6 triliun. Dan jika nilai tukar rupiah melemah Rp 100 per dolar AS juga akan mendorong kenaikan subsidi BBM sebesar Rp 2,4 triliun.
“Pembatasan BBM ini diperkirakan akan menghemat subsidi BBM 2,11 juta kiloliter dengan anggaran yang bisa dihemat sebesar Rp 3,8 triiun dari rencana sebesar Rp 95,9 triliun,” paparnya.
Ketidakpastian penetapan kebijakan pemerintah ini bisa menjadi kesempatan bagi pedagan untuk menaikkan harga (first round effect) sebagai antisipasi kenaiakn yang sesunguhnya.
Harga minyak mentah dipasar internasional pagi ini turun US$ 0,16 (0,18 persen) menjadi US$ 88,45 per barel.
Harga BBM bersubsidi Pertamina jenis premium Rp 4.500 per liter, dan untuk jenis pertamax Rp 6.900 per liter. Sedangkan harga BBM jenis super dari Shell harganya Rp 6.850 per liter.
VIVA B. KUSNANDAR