Pohon jati plus Perhutani itu merupakan varietas pohon jati hasil pengembangan perusahan itu. Biasanya, pohon jati bisa baru bisa ditebang saat umurnya 60 tahun, namun jati plus bisa mencapai diameter yang sama dengan jati biasa hanya dalam 20 tahun. Kelemahannnya, kepadatan kayu saja lebih rendah.
Sejak tahun lalu, perusahaan sudah menanam jati plus di sejumlah areal lahan hutan produksinya yang dalam kondisi kosong. Tahun 2009, mulai ditanam serentak 20 ribu hektare lahan dengan jati plus ini, dan tahun ini ditanam lagi di lahan seluas 30 ribu hektare.
Haryono mengatakan, setiap tahun, perusahaannya akan menambah luas tanam jati plus sebanyak 30 ribu hektare. Pohon ini akan mengganti pohon jati yang sudah ada.
Perusahaan mentargetkan total lahan hutan produksi yang ditanamjati plus 600-700 ribu hektare dari total hutan produksi milik Perum Perhutani yang saat ini luasnya mencapai 1,8 juta hektare. Menurutnya, panen JPP pertama diproyeksikan paling cepat 18 tahun lagi. Dengan asumsi setiap hektare hutan jati plus bisa memproduksi 200 meter kubik kayu jati, maka setiap tahun bisa dihasilkan 6 juta kubik kayu jati plus.
AHMAD FIKRI