TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah memutuskan akan membeli tujuh persen saham yang dilepas PT Newmont Nusa Tenggara. "Sudah ada keputusan dari Menteri Keuangan, pemerintah akan membelinya," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Bambang Setiawan dalam pesan singkatnya kepada Tempo hari ini (17/12).
Ia mengatakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh telah menginformasikan keputusan tersebut kepada Newmont.
Sesuai aturan kontrak karya, Newmont wajib mendivestasikan sahamnya kepada pemerintah secara bertahap, dari 2006-2010, hingga 31 persen.
Pada periode 2006-2009, pemerintah pusat tidak berminat dengan saham tersebut, hingga akhirnya memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk membelinya.
Pemerintah daerah, melalui konsorsium PT Daerah Maju Bersaing dan PT Multicapital (anak usaha Grup Bakrie) telah memiliki 24 persen saham tambang emas dan tembaga itu.
Newmont awalnya mengajukan harga tujuh persen saham itu sebesar US$ 444,08 juta. Setelah melakukan negosiasi harga itu akhirnya turun menjadi US$ 271 juta.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh enggan mengatakan alokasi dana mana yang akan dipakai untuk membeli saham tersebut. "Keterangan lebih lanjut silakan ke Pak Menteri Keuangan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan pemerintah berminat mengambil saham Newmont. Namun, menolak menyebutkan apakah pembelian itu melalui Pusat Investasi Pemerintah atau pihak lain.
"Ini prosesnya masih lama. Harganya penawarannya juga belum bisa disampaikan. Ini baru kita sebut pemerintah, juga apakah BUMN atau bukan, belum tahu. Intinya pemerintah pusat berminat," lanjutnya.
SORTA TOBING