“Masih ada yang bertahan, belum tahu kapan nanti ada pemulangan lagi,” kata Titi Wayse, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Jumat (17/12).
Pemerintah Teluk Wondama mencatat, sebanyak 3.005 pengungsi Wasior menumpang di kerabat mereka di Kota Manokwari, 183 lainnya bertahan di Kampung Makassar Manokwari, dan 760 lainnya mengungsi ke Nabire. “Yang mengungsi ke Serui ada sebanyak 84 orang,” ujarnya.
Sementara itu kondisi lapangan Kodim Manokwari, tempat 1.065 pengungsi Wasior berteduh, sudah kosong melompong. Sumber Tempo di Manokwari menyebutkan, puluhan tenda yang dibangun untuk para pengungsi, telah dibongkar. “Semuanya sudah dibongkar, tidak ada lagi aktivitas disana,” kata Jhonal dari Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI). “Begitu juga dengan aktivitas di BLK sudah tidak ada, pengungsi rata-rata adalah mereka yang tinggal di kerabat mereka.”
Moses, seorang pengungsi Wasior mengatakan, tidak ingin lagi kembali ke Wasior setelah mengalami masa buruk terbawa banjir. “Saya punya keluarga ada di Manokwari, jadi saya tinggal di sini saja,” ujarnya saat dihubungi Tempo. Moses berharap bantuan pemerintah kepada korban banjir yang masih bertahan di Manokwari tetap diberikan. “Iya jangan dihentikan,” ucapnya singkat.
JERRY OMONA
Baca Juga: