“Ini menunjukan turun hingga Rp 30 miliar dari pendapatan tahun 2009 yang mencapai Rp 150 miliar,” ujar Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Kota Tegal, Machmud Effendi, saat ditemui Tempo di Tegal, Minggu (19/12).
Ia menilai, penurunan hasil tangkapan ikan akibat memburuknya cuaca selama 2010, kondisi ini menimbulkan banyak nelayan yang jarang melaut sehingga berpengaruh pada hasil tangkapan ikan yang biasa dilelang TPI.
Berdasarkan data HNSI Tegal, sekitar 300 kapal yang dimiliki oleh nelayan Kota Tegal, saat ini hanya sekitar 80 kapal yang efektif melaut. “Mereka takut melaut akibat resiko yang besar yakni tenggelam dan karam,” ujar Macmud.
Ia berharap, adanya kondisi ini menjadi perhatian bagi pemeirntah Kota Tegal untuk memberikan pekerjaan altenatif bagi nelayan. Hal ini sangat penting mengingat kondisi nelayan Tegal umumnya miskin. “Yang kaya itu juragan pemilik kapal, sedangkan sekitar 6 ribu nelayan yang menjadi buruh miskin semua,” katanya.
EDI FAISOL