Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Boediono Ucapkan Terima Kasih untuk Semua Relawan Bencana  

image-gnews
Boediono (kanan). ANTARA/Wildan Anjarbakti
Boediono (kanan). ANTARA/Wildan Anjarbakti
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta --Wakil Presiden Boediono memberikan penghargaan kepada seluruh relawan bencana yang dengan sigap memberikan bantuan tanpa pamrih. Relawan-relawan inilah yang menunjukkan hakekat kesetiakawanan sosial yang sesungguhnya.

"Atas nama pribadi, pemerintah, serta seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh relawan" kata Boediono dalam pidato pembukaan peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/12).

Menurut Boediono, apa yang telah dilakukan para relawan inilah yang menunjukkan hakekat kesetiakawanan sosial yang sesungguhnya. Tindakan konkret yang tidak menuntut pujian atau meminta imbalan.

Ia mencontohkan, cepatnya bantuan yang sampai ke daerah-daerah yang terkena bencana seperti di Mentawai, Wasior, dan di Yogyakarta dan Jawa Tengah tempo hari. Rakyat bahu-membahu menangani keadaan tanpa memandang suku, agama, golongan, maupun latar belakang ekonomi. Masjid, gereja, sekolah, kampus, stadion, mendadak berubah menjadi tempat pengungsian, tempat berlindung bagi siapapun yang mengalami musibah tanpa peduli latar belakangnya.

Dalam situasi seperti itu, ribuan orang dengan sukarela menjadi petugas lapangan spontan tanpa memikirkan imbalan, bahkan tanpa memikirkan resiko. "Ada diantara mereka yang telah mengorbankan jiwanya demi menolong orang lain, demi kesetiakawanan dan solidaritas sebagai sesama saudara sebangsa dan setanah air,"ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan contoh konkrit semacam ini, Boediono mengaku mempunyai keyakinan kuat bahwa kesetiakawanan dan solidaritas tidak akan mudah lenyap dari diri bangsa Indonesia. Meskipun semua tahu bahwa modernisasi yang harus dilakukan seringkali membawa serta dampak sampingan berupa meningkatnya kecenderungan individualisme, kecenderungan persaingan antar sesama kita.

"Dalam kehidupan sehari-hari, saya atau aku menjadi lebih penting daripada kita. Tapi saya percaya bahwa semangat kekeluargaan dan kebersamaan tertanam dalam dihati kita semua,"ujarnya.

Namun mantan Gubernur Bank Indonesia mengingatkan, tanpa upaya mengingatkan dan memupuknya terus menerus, semangat solidaritas dan kesetiakawanan itu dapat luntur di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang sangat deras sekarang ini. "Hari ini kita mengingatkan kembali semangat itu kepada kita semua,"ujarnya.

MUNAWWAROH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.