TEMPO Interaktif, Jakarta -Kementerian Keuangan meramalkan tingkat pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,0 persen atau melebihi target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 5,8 persen. Tingginya angka pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh pertumbuhan yang tinggi pada kuartal keempat yang diperkirakan mencapai 6,1 persen.
Terlampauinya target pertumbuhan ekonomi diiringi dengan peningkatan tekanan inflasi. Menurut Kementerian Keuangan, tingkat inflasi tahun ini akan6,5 persen atau melampaui target yang ditetapkan APBN Perubahan sebesar 5,3 persen. Meningkatnya harga pangan khususnya harga beras dan kelompok aneka bumbu menjadi penyebab besarnya tekanan inflasi. “Pasokan yang terbatas dan musim panceklik mendorong kenaikan harga,” ujar Kepala Biro Humas Kementerian KeuanganYudi Pramadi dalam siaran persnya hari ini (20/12).
Cadangan devisa juga meningkat hingga US$ 92,759 miliar per November 2010. Angka ini meroket seiring dengan upaya Bank Indonesia mempertahankan nilai tukar yang rata-rata senilai Rp 9.100 sepanjang tahun ini.
Prediksi optimistis tersebut ternyata diiringi dengan melesetnya beberapa asumsi APBN Perubahan. Harga minyak mentah Indonesia diperkirakan mencapai rata-rata US$ 78,2 per barel atau lebih rendah dari asumsi APBN Perubahan sebesar US$ 80 per barel. Lifting minyak mentah juga meleset dari sasaran 965 ribu barel per hari menjadi hanya 955 ribu barel per hari.
Hingga akhir November 2010, pemerintah mengalami surplus anggaran sebesar Rp 15,9 triliun dengan realisasi pendapatan mencapai Rp 833 triliun atau sebesar 84,3 persen. Nilai ini terdiri dari Rp 616 triliun dari penerimaan pajak, Rp 215 triliun dari penerimaan negara bukan pajak, dan Rp 0,9 triliun.
Sayangnya, realisasi belanja masih rendah. Hingga pertengahan Desember, penyerapan belanja hanya mencapai Rp 250 triliun atau hanya 68,2 persen terhadap pagu anggaran. Realisasi subsidi juga masih di bawah target yaitu Rp 129 triliun atau 64,1 persen dari pagu APBN Perubahan.
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia menilai prediksi pertumbuhan pemerintah ini terlalu optimistis. Mereka memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2010 mencapai 5,9 persen. Inflasi juga akan menembus angka 6,5 persen dengan cadangan devisa diprediksi mencapai US$ 94 miliar. BI Rate diprediksi mencapai 6,5 persen dan IHSG di akhir tahun mencapai 3580 poin.
ANTON WILLIAM