Hopkins (51-5-2) yang telah berusia 45 tahun sempat dua kali dipukul jatuh pada ronde pertama dan ketiga sebelum bangkit di sisa pertarungan.
Juri asal Amerika, Steve Morrow, memberkan nilai 114-112 buat Hopkins, tapi juri Kanada, Claude Paquette memberikan nilai imbang (113-113) begitu juga dengan juri asal Belgia, Daniel Van de Wiele (114-114).
Nilai itu membuat pertarungan dinyatakan seri sehingga memungkinkan Pascal (26-1-1) mempertahankan gelar Kelas Berat Ringan versi WBC dan IBO.
Terlepas dari kegagalan itu, Hopkins yang akan berusia 46 pada 15 Januari mendatang, belum mengubur ambisinya menjadi juara dunia tertua. Dan, ia menginginkan tanding ulang dengan Pascal, tapi bukan di Kanada.
“Saya datang ke Kanada dan menghadapi pemuda berusia 28 tahun dan saya mendapatkan hasil seri di usia 45 tahun?” kata Hopkins. “Anda melihat seorang pemuda lari dari seorang kakek tua.”
Hopkins memprotes bahwa pukulan di belakang kepalanyalah yang membuatnya terjatuh pada detik terakhir di ronde pertama, tapi wasit asal Montreal, Michael Griffin, mencatatnya sebagai knockdown.
Knockdown di ronde ketiga terlihat lebih jelas saat Pascal menghajar mantan jawara kelas menengah asal Philadelphia itu dengan tangan kirinya. Hopkins mencoum kanvas, tapi dengan cepat berdiri kembali. Ia kemudian berbalik mendesak Pascal dalam 6 ronde terakhir.
Dengan hasil ini, Pascal mencatat sukses keempat dalam mempertahankan sabuk gelar WBC yang direbutnya dari sesma petinju Kanada, Adrian Diaconu, pada Juni 2009.
“Saya pikir saya akan menang,” kata Pascal yang wajahnya terlihat bengkak dan merah sementara Hopkins hanya mengalami sedikit memar. “Ini bukan pertarungan terbaik saya, tapi Bernard suka bertarung kotor.
“Saya dua kali menjatuhkannya. Kami punya wasit yang adil di Kanada.”
Sempat ada perdebatan apakah nilai yang diberikan wasit Kanada dan Belgia telah diubah, tapi kecurigaan itu telah dibantah oleh keduanya.
Hopkins menerima hasil imbang meski dengan berat dan ia yakin bakal menang jika dipertemukan kembali dengan Pascal.
“Lihat saja rekor saya. Setiap petinju yang saya hadapi dua kali selalu saya hancurkan,” tegas Hopkins.
Hingga saat ini rekor petinju tertua yang merebut gelar juara dunia masih dipegang George Foreman yang berusia 45 tahun 10 bulan saat meng KO juara kelas berat Michael Moorer pada 1994.
AP | A. RIJAL