TEMPO Interaktif, Bandung - Setelah hampir sepekan Kota Bandung kota Bandung dipenuhi tumpukan sampah yang tidak terangkut di jalan-jalan, sejak Jumat lalu tumpukan sampah mulai berkurang. Sampah tidak terangkut karena tempat pembuangan akhir Sarimukti diblokir warga.
"Tinggal 35 persen tumpukan sampahnya. Kami optimalkan semua armada untuk mengangkut. dan Jumat depan ditargetkan sudah kembali normal," ujar Cece H Iskandar Direktur Utama Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung saat kampanye pengurangan kantong kresek Senin (20/12).
Untuk mengurangi tumpukan sampah di Kota Bandung Perusahaan Daerah Kebersihan terus melakukan upaya pengangkutan dengan menambah jumlah perjalanan serta optimalisasi armada. PD Kebersihan memiliki sekitar 109 armada truk yang kapasitasnya 4 sampai 6 ton sampah untuk satu kali perjalanan."Alhamdulilah tumpukannya mulai berkurang secara bertahap. Pengangkutan dioptimalkan dari pagi dan malam, dan menggunakan alat berat untuk mempercepat pengangkutan ke kendaraan."
Cece menegaskan, saat ini PD Kebersihan tengah melakukan kajian akademis kenaikan retribusi sampah pada masyarakat/ sosial dan komersil. Dimana diharapkan untuk komersil kenaikan retribusi menjadi Rp 30 sampai 40 ribu. Sedangkan untuk sosial dari Rp 12.500 menjadi Rp 25 ribu perbulan. "Kenaikan sedang dikaji akademisi, mudah mudahan Februari nanti sudah disepakati kenaikannya. Dan ini tidak terkait dengan rencana pembangun pengelolaan sampah insenerator atau PLTSa."
Pendapatan retribusi sampah pada 2010 mencapai Rp 13 miliar. Sedangkan subsidi yang diberikan pemerintah kota mencapai Rp 45,6 miliar. Diharapkan setelah adanya kenaikan pendapatan akan meningkat dan mengurangi subsidi. Pada tahun 2011 PD Kebersihan menargetkan pendapatan dan subsidi mencapai Rp 64 miliar pada pemerintah kota dengan subsidi yang diajukan mencapai Rp 47,6 miliar."Kenaikan retribusi akan dipertimbangkan dan tidak akan memberatkan masyarakat," ujar Dada Rosada Wali Kota Bandung.
ALWAN RIDHA RAMDANI