TEMPO Interaktif, Jakarta - Ratusan massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perusahaan Daerah Air Minum (SP-PDAM) berunjuk rasa di depan kantor PT Pam Lyonnase Jaya (PALYJA), Jalan Penjernihan II, Pejompongan, Jakarta Pusat, Selasa (21/12) siang.
Mereka, yang berstatus karyawan diperbantukan di dua perusahaan mitra kerja PDAM yaitu PT Palyja dan PT Aetra, menuntut kenaikan gaji, penuntasan korupsi seragam dan hak-hak pekerja lain yang belum dipenuhi.
"Selama 13 tahun, kita tidak diberi hak yang seharusnya. Gaji pokok tidak pernah naik," ungkap Ketua SP PDAM Jakarta, Simon M Hutasoit, di sela-sela unjuk rasa. Simon menerangkan, sejak 1997--awal kemitraan kerja PDAM dengan dua perusahaan tersebut-- hak-hak pekerja banyak yang belum dipenuhi.
Ketua Dewan Penasehat Hukum (DPH) SP-PDAM, Sopiyanto, menambahkan, karyawan yang berstatus diperbantukan tidak mengalami kenaikan gaji pokok per tahunnya.. "Bayangkan, dari 2003 hingga 2010 tidak pernah ada kenaikan gaji. Tetap saja gajinya Rp 1,38 juta per bulan," tuturnya di kesempatan sama.
Dulu, lanjut Sopiyanto, negoisasi pernah dilakukan dengan pihak direksi dua perusahaan mitra PDAM tersebut. Namun kesepakatan yang telah dibuat tidak pernah ada realisasinya.
Massa sekarang bergerak ke Senayan, tempat kantor pusat PT Palyja. Saat ini Jalan Penjernihan II sudah steril dari pendemo. Namun beberapa polisi masih menjaga di beberapa sudut jalan.
HERU TRIYONO