Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Sampai Senyum Si Kecil Redup  

image-gnews
TEMPO/Zulkarnain
TEMPO/Zulkarnain
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyanyi cilik Umay, 9 tahun, melantunkan lagu Jagoan Sejati sambil berjoget riang. Beberapa waktu lalu, dalam acara peluncuran program Jagoan Cerdas Indonesia 2011 di Jakarta, kelincahan Umay membuat penonton tersenyum menyaksikan gayanya. Beberapa ibu tampak tidak sabar menghujani Umay dengan cubitan gemas.

Tampil di depan publik, pemilik nama lengkap Muhammad Arfiza Shahab itu penuh percaya diri, tidak seperti umumnya anak-anak seusianya yang masih malu-malu. Sesekali ia menggoda penonton yang membuat mereka semakin gemas kepadanya.
Berada di antara kerumunan penggemar tidak membuat senyum Umay redup. Meski ada beberapa penggemar yang kelewatan memperlakukan dirinya, toh Umay tetap meladeni permintaan untuk bersalaman, memeluk, mencubit, atau berfoto bersama.
Yahni Damayanti, sang ibu, mengaku pernah merasa khawatir bila ia telah memaksa Umay terjun ke dunia hiburan. Saat Umay berusia 2 tahun, Yahni sering mendapat tawaran agar putranya menjadi bintang iklan, namun Umay selalu menolak. Yahni berusaha membujuk, toh tetap saja Umay berkeras hati menolak.

Karena khawatir terlalu memaksa Umay, ibu tiga anak itu pun pergi ke psikolog untuk mengetahui bakat putranya. Yahni merasa cemas dan beranggapan dirinya salah melihat bakat dan potensi buah hatinya, sehingga berujung pada eksploitasi. Berdasarkan hasil konsultasi dengan psikolog, ternyata Umay memang berbakat di bidang hiburan dan kreativitas. Hanya, pada awal-awal ia tampak malu saat diminta membintangi sebuah iklan televisi.

Seto Mulyadi, pendidik dan pemerhati anak, mengatakan setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda. Ada yang berbakat di bidang seni, kreativitas, olahraga, dan ada pula yang berbakat di bidang akademis, seperti pintar matematika atau fisika. Menurut Kak Seto, orang tua harus bisa menghargai setiap bakat dan potensi anak.

"Sering kali mereka terdiskriminasi kalau matematikanya dapat nilai jelek. Padahal si anak pintar menyanyi," ujarnya. Kak Seto mengingatkan agar orang tua jangan sampai memaksakan bakat anak supaya mereka bisa tumbuh dengan percaya diri dan unggul di bidangnya masing-masing. Dia mencontohkan, pemain sepak bola Maradona tidak akan bisa unggul di bidang matematika karena keahliannya di bidang olahraga. Bila Maradona dipaksa belajar matematika, tentulah ia tidak akan pernah menjadi pemain sepak bola terkenal.

Sementara itu, A. Kassandra Putranto, psikolog anak dan keluarga, mengatakan banyak anak terjerat masalah narkoba atau tawuran. Salah satu faktor penyebabnya adalah mereka tidak bisa menemukan potensi dan dipaksa belajar sesuatu yang bukan minat mereka.

Kassandra menyarankan agar orang tua harus bisa membimbing serta mengarahkan bakat dan potensi anak. "Yang perlu diingat, jangan sampai memaksa. Itu artinya eksploitasi," ujarnya.

Ada satu kunci untuk mengukur apakah orang tua mengeksploitasi anak atau tidak dalam mendukung si kecil melakukan aktivitas pada bidang yang diminatinya. Kassandra mengingatkan, kuncinya adalah senyum anak jangan sampai hilang dari wajah mereka. Bila mereka tidak bisa lagi tersenyum atau kehilangan keceriaan, sebaiknya orang tua jangan lagi memaksa mereka.

Sekali lagi Kassandra menggarisbawahi bahwa peran orang tua sangat penting dalam mendukung minat dan bakat anak. Misalnya, bila anak memang tidak bisa menyanyi, mereka tidak perlu dipaksa menjadi penyanyi. "Sebab, jika si anak sampai gagal, bisa menimbulkan penurunan rasa percaya diri, hilang minat, gangguan sosial, gangguan fisik, maupun kehilangan harga diri," ujarnya.

Kassandra pun menyebutkan contoh kasus pada artis Shirley Temple, yang mengalami sindrom eksploitasi, yang mengakibatkan bunuh diri di usia lanjut. "Salah satu penyebab adalah Shirley merasa masa kejayaannya sebagai bintang kecil dulu adalah eksploitasi terselubung," kata dia. | AQIDA SWAMURTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?