Dalam catatan yang dimiliki LIPI, sektor industri menyumbang 27,5 persen terhadap PDB Indonesia atau yang tertinggi dalam satu dasawarsa terakhir. Namun angka itu terus menurun dalam 5 tahun setelahnya, mendekati angka 26 persen pada tahun 2009. Tren penurunan ini bisa terus berlanjut di tahun depan jika pemerintah tidak segera membenahi sektor industri. "Industri akan semakin terpuruk di tahun depan," kata dia.
Pada selang waktu yang sama, LIPI mencatat tenaga kerja di sektor industri cenderung stagnan. Bahkan pada sektor tertentu, kata dia, mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja. "Penurunan terjadi sejak tahun 2007." Padahal, industri merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Industri yang masih bertahan juga memiliki daya saing yang rendah. Buruknya infrastruktur dan mahalnya ongkos logistik menjadi penyebabnya. Karena itu, LIPI berharap pemerintah bisa serius membenahi faktor penunjang perekonomian jika ingin deindustrialisasi tak berlanjut.
Adi meminta pemerintah memberikan insentif bagi penanam modal yang ingin membangun di daerah timur Indonesia. Menurut dia, daerah timur Indonesia tak akan bisa berkembang jika tak ada insentif dari pemerintah pusat.
Sejak 2004 hingga sekarang, kontribusi sektor jasa terhadap PDB justru mengalami peningkatan yang pesat. LIPI mencatat peningkatan dari 40 persen menjadi 43 persen pada tahun 2009. Dia melihat fenomena ini sebagai keganjilan.
Lazimnya dalam perkembangan ekonomi sebuah negara, kata dia, sektor industri bertumbuh setelah sektor primer seperti pertanian, peternakan, dan perikanan mengalami kejenuhan. Jika sektor industri mengalami kejenuhan barulah sektor jasa mulai berkembang. "Di Indonesia, industri belum maju tapi sektor jasa melesat."
ANTON WILLIAM