TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono mengatakan akan mengirim dua tim ke Wasior, Papua Barat guna mengecek ulang tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah bencana tersebut. Pengiriman tim ini untuk mengantisipasi perubahan jumlah data hunian bagi sejumlah penduduk di lokasi bencana banjir bandang yang terjadi awal Oktober lalu itu.
"Tim yang mendata untuk relokasi termasuk konsultasi dengan penduduk setempat, dan tim yang melakukan pendataan tentang masyarakat yang berhak menerima bantuan berupa hunian sementara maupun bantuan hunian permanen pada waktunya nanti," ujar Agung usai mengikuti rapat tindaklanjut bencana Wasior dan Mentawai, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 22 Desember 2010.
Menurut Agung, sejauh ini pemerintah sudah merampungkan hunian sementara (huntara) untuk 1.150 kepala keluarga (KK). Masih tersisa 600 KK lagi yang terdata belum mendapatkan huntara. Data yang digunakan, kata Agung, didapat saat terjadinya banjir bandang yang menewaskan ratusan penduduk setempat, yang kemudian banyak orang meninggalkan lokasi tersebut.
Namun belakangan, setelah selesai dibangun huntara ternyata yang berminat kembali tinggal di tempat tersebut lebih banyak. "Semua mengaku pernah tinggal disitu, makanya kita sedang lakukan pendataan," katanya.
Setelah menyelesaikan huntara, pemerintah melanjutkan ke tahapan berikutnya yaitu rehabilitasi, rekonstruksi dan relokasi. Karena di lahan yang lama (Raisei, calon ibukota disana) memiliki daya dukung terbatas sehingga diperlukan tempat baru. Karena ini pula pemerintah menganggarkan program rehabilitasi dan rekonstruksi ini hingga 2012 mendatang.
"Karena bukan hanya membangun ditempat semula, tapi kemungkinan kita akan relokasi. Untuk relokasi ini membutuhkan waktu tersendiri, karena infrastrukturnya harus dibangun," ujarnya.
Program ini, lanjut Agung, juga dilakukan pemerintah di Mentawai, Sumatera Barat. Jika di Wasior dari awal Desember huntara sudah bisa dihuni, di Mentawai huntara yang selesai baru sebagian. "Di Mentawai itu ada huntara yang terletak di Pagai Utara dan Pagai Selatan. Kita harapkan juga yang dibangun oleh PMI agar lebih cepat karena saya dengar laporan pembangunannya belum seperti yang diharapkan sehingga sebelum Natal sudah bisa dihuni," kata dia.
Perolehan dua tim yang dikirim ke Wasior ini bisa saja memungkinkan terjadinya perubahan. "Yang sekarang ini Rp 24 miliar untuk Wasior, nanti bisa ada penambahan tergantung dari data yang didapat. Mungkin juga untuk Mentawai kurang lebih Rp 27-30 miliar. Nanti kalau ada penambahan, kita pertimbangkan kembali," kata dia.
Ditempat yang sama, Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan tim itu akan dipimpin Kementerian Pekerjaan Umum. Informasi yang akan dikumpulkan adalah mengenai kecocokan lahan untuk lokasi pemukiman permanen. "Dikirimnya minggu ini, itu untuk (mengecek lokasi) permanen. Lokasinya belum dipastikan, jadi masih perlu dibahas lagi," kata Kuntoro.
MUNAWWAROH