Menurut Luthfie, dalam surat itu, Ba'asyir hanya memberikan pandangannya terhadap penerapan syariah Islam di Indonesia. Namun, Luthfie enggan membeberakan secara terperinci isi surat tersebut, meskipun mengaku membacanya. "Saya baca bersama tim pengacara, tapi saya lupa isi persisnya seperti apa," katanya.
Ia mengatakan, surat tersbut bukan berisi tentang pembelaan Ba'asyir terhadap apa yang dituduhkan kepadanya selama ini. "Bukan soal pembelaan kok. Tidak ada sama sekali soal kasus ini," ujarnya.
Menurut Luthfie surat ini sudah diberikan sebelum Ba'asyir menjalani operasi mata Senin (24/12) lalu. "Saya baca saja 10 hari sebelum ustadz operasi," tuturnya.
Abu Bakar Ba'asyir dikabarkan menyerahkan sepucuk surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ini bukanlah pertama kalinya Ba'asyir mengirimkan surat kepada Presiden. Pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, Ba'asyir juga dikabarkan pernah mengirim sepucuk surat.
Dalam suratnya kepada Megawati 14 Januari 2003 silam, Ba'asyir mendukung anjuran Mega agar masyarakat hidup sederhana dan mengusulkan agar perilaku ini dicontohkan oleh kalangan pejabat. Selain itu, Ba'asyir juga menganjurkan agar sebagian kekayaan pejabat diberikan kepada negara untuk melunasi sejumlah hutang luar negeri.
FEBRIYAN