Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjanjian Dagang dengan Pakistan Bisa Molor Lagi

image-gnews
Petugas dari Direktorat Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sebuah perumahan yang digunakan sebagai gudang dan tempat perakitan perlengkapan tabung gas, yakni selang dan regulator yang berlokasi di Jalan Jelambar Selatan XVII-K dan XVII-F, Jakarta. TEMPO/Subekti
Petugas dari Direktorat Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sebuah perumahan yang digunakan sebagai gudang dan tempat perakitan perlengkapan tabung gas, yakni selang dan regulator yang berlokasi di Jalan Jelambar Selatan XVII-K dan XVII-F, Jakarta. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Pakistan dalam kerangka Preferential Trade Agreement (PTA) belum tentu ditandatangani tahun depan. "Belum ada rencana penandatanganan PTA tahun depan," kata Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami melalui pesan pendek kepada Tempo, Jumat (24/12).

Perundingan lanjutan PTA Indonesia-Pakistan sedianya dilaksanakan tahun ini. "Seharusnya Pakistan menjadi tuan rumah pelaksanaan perundingan," kata dia. Namun, karena negeri ini memiliki masalah dalam negeri, maka perundingan dilanjutkan tahun 2011..

Indonesia belum mendapat informasi waktu perundingan lanjutan akan dilaksanakan. "Jika saat perundingan nanti dapat dicapai kesepakatan, bisa saja ditandatangani tahun depan," katanya.

PTA adalah perjanjian kerjasama perdagangan yang dilakukan untuk meningkatkan perdagangan bilateral antara dua negara. Proses untuk menyepakati PTA Indonesia-Pakistan dilakukan sejak 2005. Negosiasi perjanjian dagang menemui kebuntuan. Indonesia maupun Pakistan masih mempertahankan kepentingannya masing-masing. Indonesia punya kepentingan untuk lebih banyak ekspor CPO ke Pakistan. Sementara Pakistan ingin memasukkan jeruk kino ke pasar Indonesia. Belum lagi tambahan pos tarif yang disusulkan masuk ke dalam kerangka PTA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duta Besar Pakistan untuk ASEAN dan Indonesia, Sanaullah menyatakan PTA diharapkan akan ditandatangani pada kuartal pertama tahun 2011. Menurut Sanaullah, kunjungan Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi ke Indonesia yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa akan berpengaruh kondusif terhadap proses menuju
penandatanganan PTA.

Total perdagangan kedua negara sempat mencapai angka yang cukup tinggi pada 2008. Saat itu, total perdagangan mencapai US$ 994 juta. Pada 2009, total perdagangan turun menjadi US$ 741 juta. Jika kesepakatan itu ditandatangani, perdagangan bilateral menjadi sekitar US$ 2 miliar dalam waktu dua tahun. Sektor usaha kelapa sawit adalah salah satu yang paling berharap perjanjian ini segera disepakati.

Eka Utami Aprilia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

16 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersalaman dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang di Beijing, Selasa, 2 April 2024. Prabowo berjanji untuk memperdalam persahabatan negaranya dengan Beijing ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang. Foto Humas Prabowo
Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.


Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral


Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand


Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)


Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc (kiri) saat pertemuan bilateral Indonesia-Vietnam di sela-sela KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Sabtu, 22 Juni 2019. ANTARA
Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.


PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

Perdana Menteri terpilih Australia, Anthony Albanese, dan Presiden Joko Widodo bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden
PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.


Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.


Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Teuku Faizasyah, Plt Juru bicara Kementerian Luar Negeri. Sumber: Suci Sekar/TEMPO
Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.


Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.


Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.