Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2010 Ruang Alternatif Pementasan Film  

image-gnews
Teheran Without Permission
Teheran Without Permission
Iklan

TEMPO Interaktif,YOGYAKARTA – Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) untuk kelima kalinya digelar di penghujung tahun 2010 ini. Dibuka di Taman Budaya Yogyakarta, Minggu petang kemarin, sebanyak 38 film berdurasi panjang maupun pendek akan diputar dalam festival yang digelar hingga 30 Desember mendatang.

Terdiri dari 21 film berdurasi panjang dan 17 film pendek, film-film dari berbagai kawasan Asia itu akan diputar di 10 lokasi di Yogyakarta. Diantaranya di kampus Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan tiga lokasi di Taman Budaya.

Presiden JAFF Garin Nugroho mengatakan tema dalam festival kali ini adalah Recovery. Tema itu diambil sebagai ungkapan upaya pemulihan berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Tak hanya Jogja setelah bencana Merapi, Recovery dapat dimaknai pada bidang politik, budaya hingga pendidikan di Indonesia. “Bisa dilihat dari berbagai aspek,” kata dia, Minggu (27/12) malam.

Festival film ini tak menawarkan film-film garapan industri besar yang laku ditonton orang. Sebaliknya, festival dibuat untuk menyediakan alternatif pemutaran bagi film yang tak banyak dikenal orang namun tetap memiliki konsep bagus. Salah satu film itu adalah “Teheran Without Permission” yang dibuat Spideh Farsi pada 2009. Berdurasi 83 menit, film asal Iran ini menjadi pembuka festival.

Menurut Garin, Teheran Without Permission dibuat dengan menggunakan kamera sederhana. Ada pelajaran berharga dalam pembuatan film itu. Ternyata dengan teknologi sedeharna sekalipun sebuah film berkualitas dapat diciptakan.

Bagus atau tidaknya sebuah film, Garin berpendapat, tergantung tujuannya. Jika dibuat untuk kepentingan industri, maka bikinlah sebuah film yang benar-benar berkualitas. Dia membandingkan dengan perkembangan film di Indonesia dewasa ini. Film Indonesia, jika telah dibuat berseri maka maka hasilnya menjadi kurang bermutu. “Ini menyepelehkan penonton namanya,” kata dia.

Selain Teheran Without Permission asal Iran, dipentaskan film dari negara Asia lain. Diantaranya Halaw dan Sheika (Philipina), Survival Song (Cina), Eighteen (Korea), Supermen of Malegaon dan Housefull (India) serta Third Person (Bangladesh). Selain itu, ada juga sejumlah film karya dalam negeri, semisal Belkibolang, Jakarta Maghrib, Minggu Pagi di Victoria Park dan Perampok Ulung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Festival Ajish Dibyo menilai film-film yang dipentaskan bukanlah film yang jelek. “Tapi film yang tidak dapat ruang.” Sebuah film yang jarang ditonton orang, lanjut dia, belum tentu tak dapat diterima di pasaran. Namun karena keterbatasan ruang, film-film itu menjadi jarang dikenal orang. “JAFF hadir untuk memberi ruang film itu.”

Selain sebagai ajang festival, JAFF sekaligus menjadi ruang berkompetisi bagi film Asia. Ada sejumlah kategori film yang dikompetisikan, yakni Netpac, komunitas, film pendek dan JAFF sendiri. Sejumlah nama yang tercatat menjadi juri dalam kompetisi itu adalah Ratna Sarumpaet, Tonny Trimarsanto, Landung Simatupang, Seno Gumira Ajidarma, Vara Dilla dan Bayu Bergas.

Board of Program JAFF Budi Irawanto mengatakan ada banyak karya inspiratif dalam film yang diputar dalam festival. Semisal dalam Teheran Without Permission asal Iran. Film itu bisa menjadi pelajaran bagi pembuat film, bahwa dengan teknologi sederharan sekalipun film bagus dapat dihasilkan. Selain itu, dalam film-film pendek yang diputar pun, kadang banyak ditemui ide-ide segar.

“Ada juga film dari India yang bercerita tentang kesulitan membuat film,” kata dia, “Dan itu benar-benar inspiratif.”

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.